Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu hindari, sungguh pasti akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, Zat yang mengetahui sesuatu yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia mengabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Al-Jumu’ah :8)
Kematian, adalah suatu keniscayaan yang tak akan mungkin dapat kita elakan kedatangannya. Dia menyapa siapa saja yang dikehendakinya, tanpa mengenal usia, pangkat, atau jumlah kekayaan seseorang. Dia datang menyapa siapa saja tak mengenal dimensi ruang dan waktu. Ketika seseorang mengalami kematian, maka itu adalah waktu yang memang telah Allah rencanakan, jauh sebelum kita dilahirkan. Sayangnya, tak satupun dari kita dapat mengetahui kapan waktunya kematian itu menyapa. Sayangnya,ada sebagian dari kita yang tak bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan kematian.
Kematian bukanlah akhir dari perjalanan diciptakannya manusia. kematian bukanlah titik final dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya, kematian adalah awal dari kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang telah Allah persiapkan bagi hamba-Nya. Kehidupan yang dipenuhi dengan berbagai kenikmatan abadi, atau kehidupan yang dipenuhi oleh siksa Illahi.
Dunia yang sedang kita hidup di dalamnya, sesunguhnya hanyalah jembatan yang akan menentukan tempat tinggal kita di akhirat kelak. Dunia ini diibaratkan tempat bercocok tanam, hasil panennya akan kita rasakan setelah kita meninggalkan Dunia. Barangsiapa yang melakukan kebajikkan selama hidup di Dunia, dengan beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun itu, maka balasannya adalah Surga. Surga, tempat yang memang telah Allah sediakan bagi setiap hamba-Nya yang sesantiasa berjalan diatas ketaatan terhadap syariatnya, melingkupi semua aspek kehidupan. Allah berfirman :
. . . . . . . . . Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran : 15 )
Sedangkan tempat yang disediakan untuk orang-orang yang ingkar kepada Allah, maka Allah telah mempersiapkan tempatnya tersendiri. Neraka.
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. (QS. Ali Imran : 131 ).
Pertanyaannya, bila kita telah mengatahui perkara-perkara yang dapat mengantarkan kita kepada Surga, apakah kita akan bersungguh-sungguh mengerjakannya ? Dan, bila kita telah mengetahui perkara-perkara yang dapat menjerumuskan kita kepada api neraka, apakah kita serius untuk menjauhinya ? Pertanyaan ini mesti kita renungi dalam-dalam. Ya, pasti semua orang menginginkan Surga sebagai tempat tinggal diakhirat kelak, namun sudah sejauh mana amalan kita untuk meraih Surga-Nya ? Sedangkan, kematian setiap saat mengintai kita, setiap waktu mengantarkan kita pada kematian. Apakah kita menyadari itu ?
Tak satu pun manusia ingin merasakan siksa api Neraka. Tapi, apakah kita sudah benar-benar menjahui aktivitas yang dapat mendekatkan kita kepadanya ? Sedangkan, kematian yang kita berharap dijauhkan darinya, justru semakin hari semakin dekat dengan kita. Apakah kita memahami itu ?
Ini tentang kematian. Tentang keadaan raga yang kaku dan tak ada lagi ruh yang menyatu. Ini tentang kematian. Tentang setiap amal perbuatan yang akan dimintai pertangungjawaban. Ini tentang kematian. Tentang waktu yang tak kita tahu kapan dia datang menyeru.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. . . . ( QS An Nisa : 78)
Mustaqim Aziz