Terduduk seraya memegang Al-Quran, Jeni berusaha menutupinya dengan kertas hitam agar tak diketahui orang sekitar. Ketika membacanya dengan sedikit keras, Jeni yang baru mulai membaca ayat Al-Baqarah, seketika tersentak dan menangis.
“Ketika saya mulai membaca saya tidak tahu persis ayat pertama surat albaqarah, lalu di surat kedua mengenai hati saya. Jadi (ini tentang) kamu bisa katakan bahwa mereka (kafir) seharusnya melihat, tapi tidak melihatnya (tanda islam). Atau tidak ingin mendengarnya,” jelas Jeni.
“Ayat ini ketika saya membacanya langsung mengenai hati saya. Baru beberapa halaman, saya menangis. Air mata saya mengalir,” kenangnya.
“Buat saya itu sebuah tanda, bahwa Allah mengirimimu tanda untuk pindah agama. Lalu saya bilang, ok saya ingin jadi muslim. Lalu saya memeluk islam di rumah,” tuturnya.
Ia membaca kalimat syahadat di rumah dan mengulanginya lagi di mesjid sembari ditemani Havel. Jeni juga segera memakai hijab dan mulai melakukan perintah-perintah agama Islam, serta menikah dengan Havel.
[Viva]