Sejak zaman para nabi dahulu, kaum yahudi (Bani Israil), adalah kaum yang sering mengingkari perintah Allah. Mereka manis di bibir terhadap nabi, namun mudah mencampakkan ajaran-ajaran tentang iman kepada Allah. Bani Israil juga dikenal sebagai kaum yang suka mendustakan agama. Karena itu, Allah memperingatkan kaum muslimin dan mukminin agar berhati-hati kepada mereka. Sebab, sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah Islam.
Kebencian saya kepada yahudi makin memuncak setelah tak sengaja membuka jurnal tentang propaganda zionis. Bukan hanya di masa lalu yahudi itu sering memusuhi Islam, di era sekarang pun mereka selalu berusaha menjatuhkan Islam. Terbukti, penindasan atas bumi Palestina. Mereka ingin mendirikan negara yahudi meski konsekuensinya adalah darah rakyat Palestina.
Kebetulan, malam itu seorang teman mengirimi jurnal tentang Masjid Al-Aqsa. Saya tertarik tentang masjid yang pernah menjadi kiblat umat Islam pertama sebelum dipindahkan ke Masjid Al-Haram itu. Saya membayangkan betapa warga Palestina salat di situ di bawah pengawasan tentara bersenjata Israel. Namun, mereka tetap khusyuk salat. Pemandangan tersebut sangat mengharukan. Bukan karena apa, sebab dulu pernah ada jamaah salat Subuh warga Palestina di Masjid Al-Aqsa dihabisi tentara Israel. Dunia mengutuk tindakan tak berperikemanusiaan Israel tersebut.
Saya sedih manakala tahu bahwa Masjid Al- Aqsa yang menjadi saksi peristiwa Isra Mikraj Rasulullah SAW itu tak luput dari rencana keji zionis. Israel tak henti melancarkan propaganda untuk meruntuhkan rumah Allah yang terletak di bumi Palestina tersebut. Dengan menampilkan the Dome of the Rock yang berkubah kuning keemasan, yahudi mengambil kesempatan untuk mengaburkan umat Islam. Kaum zionis itu mengedarkan gambar the Dome of the Rock tersebut untuk mengacaukan umat Islam agar tak bisa membedakan Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya.
Sebenarnya, jarak antara Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock tak terlampau jauh. Meski demikian, jika tak jeli, orang akan sulit membedakan, mana Masjid Al-Aqsa dan mana Dome of the Rock. Karena itu, jika umat Islam tak lagi bisa membedakan Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya, maka Israel akan mudah untuk melancarkan tujuannya. Yakni, menghapus Masjid Al-Aqsa.
Apabila ada pihak yang marah atas perusakan dan tindakan keji yang pernah dilakukan oleh tentara zionis di Masjid Al-Aqsa, maka Israel akan memberikan gambar Dome of the Rock, seolah tak terjadi apa-apa. Tentu saja, hal ini disokong dengan pencetakan gambar Dome of the Rock secara besar-besaran di Amerika Serikat untuk diberikan kepada kaum muslim dan bangsa Arab. Agar kita, kaum muslimin, tak lagi tahu mana Masjid Al-Aqsa. Dengan begitu, Israel akan leluasa menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun rumah-rumah peribadatan mereka di bumi Palestina.
Namun, saya yakin, seluruh umat Islam yakin bahwa Masjid Al-Aqsa yang berkubah hijau itu akan tetap berdiri megah. Sebab, Allah akan menjaganya. Menjaga rumah-Nya. Bulan sabit akan terus bersinar terang di atas Palestina, juga Masjid Al-Aqsa. Cukuplah Allah sebagai penolong. Sesuai dengan firman-Nya, ”Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukminin.” (Al-Anfal: 62).
Wallahu ’alam bishshawab.