Ini bukan sekedar cinta biasa, bukan berbicara mengenai cinta yang dihasilkan atas rasa suka sama suka. Jelas ini bukanlah cinta biasa, bukan cinta yang tumbuh dikalangan remaja, buka pula mengenai perasaan muda – mudi yang sedang dimabuk asmara. Tapi, sekali lagi, bahwa cinta ini bukan sekedar cinta biasa. Cinta yang hadir bukan sekedar lewat perasaan, namun cinta yang terukir karena satu persamaan, yaitu persamaan iman dan Islam.
Akidah yang menyatukan kita untuk saling mencinta, bukan untuk saling menghina. Akidah yang membawa kita pada satu cita – cita, lewat cinta yang bukan sekedar cinta biasa. Kita bersaudara, dan tak pantas kita saling bermurung muka. Karena kita bersaudara, maka seharusnya kita saling merangkul jemari untuk memperkuat langkah ini menuju cita – cita mulia nan hakiki. ya, cita – cita yang hakiki, yang akan dapat diwujudkan dari rasa saling mencintai dan saling memberi satu sama lain. Memberi nasihat dalam segala bentuk kesalahan dan juga kekhilafan, untuk kembali pada poros yang benar sesuai dengan tujuan.
Kau dan aku bersaudara, dia dan mereka juga bersaudara, kita semua bersaudara, sudah bukan saatnya lagi untuk mencaci kesalahan, tapi saatnya kita saling bergandengan tangan. Tuhan kita sama, Nabi Kita sama, Kitab suci kita sama, dan hendaknya tujuan kita pun mesti sama, yaitu sama – sama untuk memperjuangkan Islam. Beda baju dan penampilan adalah hal yang biasa, bukan berarti tidak seragam membuat kita harus saling berjauhan. Bagaimana mungkin pelangi yang indah hanya dihiasi satu warna saja ? Bukankah terdapat unsur dari warna – warna yang berbeda yang membuat pelangi menjadi indah ?
Wahai saudaraku, sadarilah bahwa kita sedang menjadi pusat perhatian. Bukan karena persatuan yang kita bina, melainkan karena perpecahan yang terjadi diantara kita. Aku mencintaimu, maka sudah sewajarnya aku mengajakmu dalam perkara yang baik, pun halnya dengan dirimu, selalu ku nanti nasihatmu yang membawa kebaikan bagi ku dan juga bagi kita semua.
Tidak kah kita merasa malu dengan perpecahan yang ada ? perpecahan yang justru membuat kita menjadi bahan candaan musuh yang siap menerkam. Cinta ini bukan sekedar cinta biasa, cinta ini adalah aplikasi nyata dari persamaan akidah kita bersama.
Sampai kapan kah kita rela melihat saudara kita dibelahan dunia yang lain, yang saat ini menanti pertolongan kita, yang terus menjadi santapan empuk musuh – musuh kita ? tidak kah kita merasa malu dengan apa yang dijelaskan oleh Nabi kita rasulullah SAW bahwa “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya.”
Cinta ini buka cinta biasa, karena perbedaan penampilan ini lah jalan perjuangan seharusnya menjadi lebih mudah, bukan malah bergantian memfitnah dan saling bermain hujjah untuk memvonis satu pihak menjadi bersalah. Kita disatukan karena cinta, dan akan dipisahkan juga karena cinta. karena cinta, maka perbedaan itu menjadi indah. Karena cinta, perbedaan itu bukan masalah. Dan karena cinta, mari kita perjuangkan Islam untuk kemaslahatan Ummah.
Salam cinta bagi para pejuang islam dimanapun anda berada.
MUSTAQIM AZIZ – 085774660672