Bingung Kapan Harus Mulai Puasa Syawal? Ini Penjelasan UAH

eramuslim.com – Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa puasa Syawal harus dilaksanakan selama enam hari. Puasa Syawal sendiri merupakan sunnah yang jika dilakukan akan mendapat pahala setara dengan puasa setahun.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan.” (HR Ibnu Majah).

Menurut Ustaz Adi, puasa Syawal dapat dimulai dari tanggal 2 hingga 30. Tidak ada petunjuk khusus mengenai tanggal terbaik untuk melakukan puasa Syawal.

“Penunaian (Puasa Syawal) diberikan kelonggaran oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dari sejak awal Syawal sampai dengan akhir,” ujar UAH.

“Tapi dalam hadits yang lain, tidak dibenarkan puasa di hari pertama di bulan Syawal dan hukumnya haram. Karena pada saat itu kita diminta untuk berbuka dan menunaikan salat. Jadi bisa dimulai dari hari kedua, hari ketiga, sampai dengan hari ke 30,” terangnya.

Lebih lanjurt, Ustaz Adi menjelaskan bahwasanya puasa Syawal boleh dilakukan enam berturut-turut maupun tidak. Ini bergantung pada kenyamanan masing-masing pribadi.

“Menurut kaidah bahasa Arab, tidak harus selalu berurutan. Sederhananya, Nabi mengatakan silahkan Anda puasa enam hari di bulan Syawal senyamannya dari tanggal 2 sampai tanggal 30. Mau runtut silahkan, tidak bisa berurutan boleh. Yang penting 6 hari,” jelasnya.

“Hukum puasa ini sunnah. Sunnah itu dikerjakan berpahala, kalau ada yang gak mampu berarti tidak ada masalahnya. Jadi yang berurutan benar, yang tidak berurutan benar juga,” kata dia.

 

(Sumber: Kontenjatim)

Beri Komentar