Hari ini saya ingin berdiskusi sesuatu. Agak private sebenarnya tetapi selepas berfikir beberapa lama, saya rasa baik untuk saya diskusikan .Karena saya baru berkerja, dan kerja saya adalah teknikal di tambah berkerja dengan sebuah perusahaan international, maka saya disuruh untuk membuat medical check up yang ketat. Medical check up biasa mungkin cuma detak jantung, x-ray ,timbang berat dan lain-lain.Tetapi medical saya ini termasuk juga check darah, ECG dan beberapa yang lain.
Jadi beberapa minggu lalu saya disuruh untuk hadir membuat check up yang pertama. Appointment ditetapkan di Hospital Gleneagles Jalan Ampang. Prosedur biasa.Semuanya biasa saja.
Seminggu kemudian saya mendapat panggilan telpon disuruh untuk hadir untuk check darah. Maka saya pun hadir.Sabtu lalu kira-kira saya sampai disana , dan saya hanya jalankan prosedur biasa. Seorang kakak yang bantu untuk mengambil darah. Kemudiannya sambil menunggu, saya berjumpa Dokter untuk review kesehatan. Dan saya bertanya kepadanya kenapa saya diambil darah lagi. Sambil berseloroh , ” Darah hari kemarin itu tak cukup ke Doter ya?” Dokter infokan bahwa darah saya ada kandungan protein yang lebih tinggi dari normal. Ok.So, Protein .What’s the big deal. So, saya tanya lagi, indicator of what?
Mulanya Dokter tak mahu beritahu.Dia cuma kata ” We dont know.” Tapi sebab saya ini jenis orang yang keras kepala dan ingin tahu, maka saya terus korek dia buat cerita.Akhirnya Dokter beritahu biasanya jika keadaan begitu ia adalah tanda tumor dan mungkin asal dari liver. Sama ada kanker atau tidak , itu belum tahu. Kerana itu diambil test darah lagi sekali untuk pastikan tak salah. Tetapi katanya test darah terakhir tidak menunjukkan indikasi yang tinggi. Makanya dibutuhkan Ultrasound and Gastro-what-ever-it-is untuk confirmkan hasilnya.
Astaghfirullah.Astaghfirullah.
Saya walaupun geologist saya tahu apa maknanya. Jika liver atau cancer, itu adalah penyakit yang berat. Penyakit pembunuh lambat laun mematikan . Cuma ada 10-20% yang survive.. Dan kalau di diagnos peringkat awal pun biasanya cuma boleh tahan hidup 5 tahun.
Lalu saya Tanya perawat senior di situ ; ” Usually kalau positif test darah tu, biasanya berapa percent confirm cancer?” kemudian perawat itu katakan, ini belum tentu kanker. Penyakit anad termasuk yang jarang.
Ya Allah.Ya Allah.
Sewaktu itu sudah bermacam-macam fikiran.
Ah, tapi saya fikir. Bukan kita yang tentukan ajal.
Sewaktu itu hanya Allah saja yang tahu betapa takutnya saya.
Takut dengan dosa yang banyak.
Takut dengan masa depan adik adik dan ibu bapa.
Takut hidup yang dilalui selama ini sia sia.
Sewaktu itu saya tidak terfikir tentang takutnya mati dan sakitnya kematian.
Tetapi apa yang menakutkan saya adalah apa yang jadi selepas kematian .Dekat mana saya berada. Dengan dosa yang banyak dan amal yang sedikit bahkan banyak pula maksiat, cukup kah bekal itu untuk masuk syurga? Ya Allah, menggeletar badan sewaktu tu.
Hendak mengkhabarkan kepada emak dan ayah takut akan buat mereka bertambah risau.Lagipun hasil test ini belum keluar.Saya tak tahu mana hendak pergi.Bukan tak mau berdiskusi tetapi kerana terlalu sayang kepada emak dan ayah saya, takut mereka sedih. Allah saja tahu apa yang saya sanggup korbankan untuk gembirakan emak dan ayah saya.
Saya bayar tagihan, keluar dari gleneagles tanpa tahu dan ingat berapa yang saya bayar.Duduk di luar di sudut ruangan dan air mata keluar bercurahan.Saya naik taksi.Saya tak tahu ke mana mau dituju. Pertama sekali saya minta untuk dibawa ke masjid.Ya disitulah saya mencari ketenangan. Setiap waktu disitulah.
Tapi malang, taksi itu tak berapa tahu jalan ke masjid yang dekat dan dia katakan akan susah pula cari penumpang lain nanti.Saya minta untuk hantar ke LRT.Hati berkecamuk lalu minta pula hantar terus ke rumah..Dan niat berubah lagi buat kali terakhir saya minta supir itu hantar saya ke rumah murabbi saya.Yang telah saya kenal dan percaya sejak bertahun tahun.
Apa yang saya takutkan adalah nasib ibu bapa saya.Ya,walaupun mereka berpendapatan dan agak lapang juga, saya ini anak yang sepatutnya menjaga mereka bukan sebaliknya. Saya yang sepatutnya menjaga mereka dan membela emak ayah saya dan jika ditakdirkan one day mereka pergi saya yang patutnya menyelesaikannya hingga ke akhir kehidupannya .Bukan sebaliknya..
Saya tak mau kecewakan mereka.Ya ALLAH..
Ya Allah..Takutnya saya..
Saya takut tentang nasib adik-adik perempuan saya.Siapa yang akan jaga mereka. Siapa akan marah orang yang kacau mereka kalau saya pergi.
Ya Allah,takutnya saya.
Saya takut apa yang saya lakukan selama ini nanti bila di depan Allah terbang ditiup angin bahkan lebih dahsyat lagi disepak dan dibuang jauh jauh bagai sampah.
Ya Allah,takutnya saya.
Dan ketika ini bermacam macam bayangan yang bermain di fikiran. Sewaktu ini hati berkecamuk.Antara haq dan bathil.Dalam hati berbisik-bisik kenapa jadi macam ini.Aku baru mau mulai start hidup.Baru mulai kerja dan baru mulai kerja yang bagus. Belum pun mulai mendirikan keluarga.
Sewaktu ini pula datang bisikan lain yang meneguhkan, “Belum tahu lagi resultnya.Allah mau uji nih”
Sedang hati berkecamuk, jiwa jadi kosong.Tak tahu apa mau buat.
Sesampai di sana,kepada murabbi saya , saya diskusikan..Saya menangis.Takut.Alhamdullillah,saya beruntung mengenal beliau.Ditenangkan nya saya.Nasihat beliau berikan.Kata kata semangat.Walaupun saya cuba gagahkan diri untuk tak menangis, tapi keluar juga air mata.
Saya walaupun sedih, tetap cuba untuk kuat.
Sewaktu sorenya saya meneman beliau sekeluarga ke rumah orang nikah. Sedang dalam perjalanan , dapat telpon dari hospital yang test itu positif lagi.Darah saya punya kandungan protein yang sedikit tinggi.
Ya Allah.Ya Allah.Ya Allah.
Lutut menggeletar.
Alhamdulillah, ada murabbi saya untuk tenangkan hati dengan nasihat.
Hospital menyuruh saya untuk test ultrasound hari seninnya pula. Sepanjang waktu itu, bermacam macam gambaran bermain dalam fikiran. Mengingat kembali kepada siapa saya masih berhutang.Siapa yang pernah saya buat sakit hati.Siapa yang pernah saya kasari.
Dalam fikiran sewaktu itu pula macam mana mau meningkatkan kualitas ibadah. Dalam doa saya , terus saya berdoa;
Ya Allah , janganlah kau takdirkan penyakit ini kepada ku.Tetapi jika itu takdirku, dan aku akan mati, maka matikan aku sebagai syahid dengan kematian yang baik..Pelihara ibu bapaku dan keluarga ku…Pelihara perjuanganku..
Sewaktu itu terfikir kepada siapa saya boleh beramal.Dan apa saya akan lakukan.
Ya Allah.Takutnya saya.
Esoknya, saya ke gleneagles dengan rasa takut.Tetapi redha. Apa pun yang jadi saya redha. Perawat katakan “pray hard”.Walaupun dia cuba menenangkan, saya jadi bertambah takutlah. Saya pergi untuk ultra scan.Alhamdulillah,tiada apa.
Ya Allah.Ya Allah.Air mata keluar laju.
Saya diarah pula untuk ujian gastro..Dan Dokter juga katakan tiada apapun.
Ya Allah.Ya Allah..
Hanya Allah saja tahu betapa apa yang ada dalam hati saya.
Betapa sebenarnya, peristiwa yang Allah jalankan kepada saya ini adalah SMS rindu.
Mungkin saya terlalu banyak bermaksiat. Lalu Allah suruh saya berjumpa kembali dengannya.
Mungkin Allah mau saya berubah.Mungkin masih ada lagi maksiat dalam hati.
Atau hati ini sudah lama keras untuk mendengar kata cinta dari Nya maka dia berikan satu SMS rindu penyakit.
SMS rindu ingatkan “kematian…”
Walalhualam.
p/s: Moga ini menjadi bingkisan atau saham untuk saya jika satu hari nanti saya tak ada lagi.
Percayalah, sentiasa cuba ingati mati..Walaupun cuma sedikit kematian mengusik kita, ia dapat mengubah diri seorang manusia.
Ar Rizal-Malaysia