Bismillah Walhamdulillah Was Shalaatu Was Salaam ‘ala Rasulillah. Dari judulnya, pasti bikin merinding. Ini adalah sebentuk muhasabah diri ini. Orang-orang beriman senantiasa merindukan “penerbangan” ini, tak lagi peduli nasionalisme, travel antar-negara, antar-benua, karena ini adalah penerbangan paling istimewa. Semoga Allah ta’ala mencatat amalan muhasabah diri ini sebagai bentuk kecintaan atas dekapan hidayah-Nya, telah tertanam dalam nurani kita, hadits rasul-Nya : “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi).
Welcome Aboard Fly Air Janazah! Selamat Datang di Penerbangan ‘Jenazah Air’…
Ketika kita meninggalkan dunia ini untuk perjalanan terbang yang berikutnya, itu akan menjadi seperti sebuah perjalanan ke negara lain, yang mana rincian “negara“ satu ini tidak akan ditemukan dalam brosur travelling manapun kecuali “telah diiklankan“ dalam Al-Qur’an suci dan Hadits rasul-Nya.
Dimana pesawat kita bukanlah GIA, India Air Lines, British Airways, Gulf Air atau Emirates, dll tetapi bernama “Jenazah Air“.
Dimana barang-barang kita tak diukur maksimal 30kg sebagaimana ’jatah bagasi’ penerbangan, tetapi perbuatan kita, pahala dan dosa tak peduli betapa berat pasti dipersilakan untuk dibawa.
Ada pemberitahuan : Anda tidak perlu membayar kelebihan bagasi. “Semua petugas-NYA” membawa penerbangan ini dengan gratis! Segala prosedurnya patuh pada Sang Pencipta.
Dimana pakaian kita tidak akan ’ber-merk’ tertentu, jas-jas mahal atau sweater bulu, tidak pula kain sutra atau model “fashion“ terbaru, tetapi semua harus berkain kafan putih.
Mana ada parfum, tidak akan Channel, Pco Rabane, dan sejenisnya, tetapi taburan bunga yang menemani.
Dimana paspor-paspor kita tidak akan “rasis” lagi, bukan Indonesia, Malaysia, bukan paspor India, Inggris, Perancis atau Amerika tapi paspor keselamatan yang bernama Al-Islam.
Dimana visa kita tidak akan ada ”izin tinggal maksimal 6 bulan” atau batas expire paspor 6 bulan, tetapi "La illaha illallah" membolehkan kita menikmati penerbangan ini tanpa ada perpanjangan waktu visa. Yang melayani dalam travel ini bukan pramugari cantik, melainkan petugas bernama Izrail, dan malaikat-malaikat-Nya yang lain, tergantung calon penumpang “berteman dengan Rahmat“ atau “Azab“.
Layanan dalam penerbangan tidak akan dibedakan berdasarkan kelas bisnis, kelas 1 atau ekonomi tetapi pembedanya hanya sepotong kain indah, berbau wangi ataukah busuk.
Dimana tempat tujuan kita tidak akan Heathrow Terminal 1 atau Jeddah International Terminal, bukan Terminal khusus TKI, tetapi Terminal terakhir ini adalah Makam atau Tanah Kuburan.
Ruang tunggu kita tidak akan berupa kamar berkarpet dan ber-AC bagus, tak dilengkapi wi-fi, 3G, dan sejenisnya, tapi cuma ’sebentuk ruang kecil’, beberapa meter, gelap dan suram . Dimana petugas imigrasi tidak akan berpakaian perwira yang gagah, tetapi Munkar dan Nakir. Mereka hanya memeriksa “Apakah kamu pantas atau tidak menuju tempat yang kamu rindukan?”.
Dimana penerbangan kita ini tidak ada Pejabat Bea Cukai atau detektor. Dimana bandara transitnya disebut Al-Barzakh. Dimana tempat tujuan akhir kita akan baik ataukah buruk : Taman indah dimana mengalir sungai-sungai atau malah di neraka. Perjalanan ini tidak datang dengan label-label harga atau promosi. Ini adalah free alias gratis, Jadi tabungan nominal kita tidak akan berguna. Penerbangan ini juga “aman”, tidak pernah bisa dibajak, jadi jangan khawatir tentang terorisme yang di’hebohkan’ di media-media internasional.
Namun, makanan tidak akan disajikan dalam penerbangan ini, jangan khawatir tentang alergi makanan atau apakah makanan tersebut halal atau non-halal. Jangan khawatir lagi tentang ruang untuk ‘selonjoran kaki’, sebab tidak akan memerlukannya, sebagaimana langkah kaki kita akan menjadi bagian dari masa lalu. Jangan pula khawatir tentang “penundaan”, alias ‘delay’, re-time, atau cancel-nya penerbangan. Karena penerbangan ini selalu tepat waktu. Tiba dan menuju ‘negeri nun jauh tersebut’ pada waktunya.
Tak perlu khawatir tentang program hiburan dalam penerbangan karena semua penumpang akan kehilangan semua rasa sukacita. Jangan khawatir tentang pemesanan “kursi” perjalanan ini, sudah ‘deal’, telah dipesan (Datang&Kembali pulang) ‘return’ bahkan sejak hari kita menjadi janin dalam kandungan ibunda. Semuanya sudah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
Aha…Pada kabar baik akhirnya! Jangan khawatir tentang siapa yang akan duduk di samping kita. Kita masing-masing memperoleh kemewahan yang sama, “satu kursi” saja setiap penerbangan jenazah air ini lepas landas. Jadi nikmati selagi bisa. Kita siapkan ‘amal jariyah’ selagi sempat. Satu keistimewaan lainnya, perjalanan ini tak akan ada ‘warning’ atau peringatan apa-apa, tak ada lagi pemikiran masalah atau urusan projek kerja, semua kita tinggalkan, membawa amalan diri hingga hari perhitungan, ‘tiba’ ke tempat tujuan, “negeri” yang dirindukan. Insya Allah.
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari negeri akhirat, jika seseorang selamat darinya, maka apa yang mengikutinya akan lebih mudah baginya. Dan jika ia tidak diselamatkan darinya, maka apa yang mengikutinya akan dijadikan lebih sulit baginya.” Beliau juga bersabda : ”Aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan dari pada alam kubur.” (Hasan : HR. At-Tirmidzi, al-Haakim dari ‘Utsman bin Affan, Ibnu Majah).
Wallahu ‘alam bisshowab. Mohon maaf jika tak berkenan, apalagi bila ada maskapai lain yang merasa ‘tersaingi’ penerbangan ini.
Apakah kita siap?
(jazzakillah khoir buat sister Yasmin atas penularan inspirasinya :-))
bidadari_Azzam, @Krakow, malam 7 mei 2011