Gaza makin berdarah. Saudara-saudara muslim kita syahid berguguran. Kita semua di sini menontonnya dengan geram dan memutar otak apa yang bisa kita perbuat. Banyak yang tidak puas dengan menyumbangkan uang.
Tapi mengangkat senjata masih takut, mau pergi ke sana tak ada biaya. Yang paling bisa kita lakukan saat ini adalah berdo’a, memberi bantuan dana kemanusian, menyerukan dukungan untuk Palestina, menyebarkan informasi tentang penderitaan Palestina, dan yang tak kalah pentingnya adalah ‘boikot’.
Ternyata tak semua muslim memiliki pemikiran yang sama dengan ide ‘ boikot’ ini. Ada yang berfikir boikot adalah senjata makan tuan ( alias akan banyak pengangguran ). Ada yang beralasan kita masih tergantung produk Amerika. Sampai ada yang beralasan belum ‘rela’ untuk meninggalkan minuman kesayangannya ‘coca cola ‘ ataupun makanan kesayangannya’ Mac. Donald’. Enak sih…
Padahal ini salah satu cara kita yang paling lemah dalam memerangi zionis.
Seperti yang kita tahu , sebagian besar persentase budget negara Amerika adalah untuk militer. Jadi dengan uangnya itu Amerika bisa menggerakkan militernya. Dan sebenarnya Amerika sendiri bukan pendukung agama yahudi. Mereka Kristen, bahkan Jesuspun diburu oleh Yahudi.
Tapi sektor-sektor penting perekonomian Amerika dipegang oleh orang Amerika yang beragama Yahudi. Sehingga mereka berpengaruh sampai ke politik, media, dan lain-lain.
Betapa berpengaruhnya ‘ uang ‘ pada perdamaian Timur tengah ini juga disampaikan Michael Moore, seorang sutradara sekaligus penulis dalam bukunya ‘ Stupid White Men’ yang menjadi bestseller di Amerika.
Dalam bukunya, Michael Moore menulis, "… berhenti mengucurkan uang (untuk Israel) dan mulai menyelesaikan konflik dengan dua kubu ( tanpa memihak satupun ) untuk menghentikan kekerasan.”
Ia juga mengatakan dalam bukunya ,” …pemerintah Amerika harus mengancam Israel untuk menghentikan agresinya dalam 30 hari atau Amerika menghentikan dananya untuk Israel. Aksi teroris yang dilakukan perorangan ( bom bunuh diri Palestina ) adalah hal yang buruk, tapi aksi teroris yang dilakukan negara ( Israel ) adalah sungguh-sungguh buruk …Anda dan saya ( warga Amerika ) dan jutaan pembayar pajak lainnya tanpa sadar menyumbang uang untuk agresi Israel. Agresi yang tidak akan ada jika 4 sen dari setiap paycheck kita tidak diambil guna membeli peluru-peluru yang mengisi senjata-senjata Israel untuk membunuhi anak-anak Palestina. Kalau Israel tetap ingin uang dollar kita, Israel harus diberi waktu satu tahun untuk bekerjasama dengan Palestina untuk mendirikan negara bernama ‘PALESTINA’ .
Amerika harus mengucurkan dananya untuk Palestina dua kali lipat dari jumlah dana yang selama ini dikucurkan untuk Israel dengan cara ‘ Marshal plan ‘ ( sumbangan langsung untuk membangun infrastruktur Palestina ).”
Seperti yang kita ketahui, dana Amerika untuk negara-negara asing yang paling besar adalah untuk Israel. Bukan Afrika atau negara miskin lainnya. Dan Israel ini dananya bukan cuma dari Amerika tapi juga dari seluruh pengusaha Yahudi yang tersebar di dunia. Tapi ingat, zionis ini tidak bisa berkutik tanpa uang. Itulah yang melatarbelakangi ide boikot.
Tapi tentunya saudara saudara kita yang lain juga punya pertimbangan dan pendapat yang berbeda. Salah satu alasan ‘ senjata makan tuan’ atau banyaknya pengangguran di negara sendiri karena boikot, juga menjadi salah satu ke ’tidak pede’-an yang masuk akal. Tapi, andaikan semua negara Islam bersatu . Karena kuncinya, yaitu persatuan negara negara Islam. Terutama negara negara timur tengah yang kaya. Sulit untuk menutup atau membuat bangkrut perusaan-perusahaan pembantu zionis begitu saja tanpa adanya kerja sama dari negara negara kaya di Timur Tengah.
Tapi kalau saja Saudi Arabia dan negara negara kaya Islam bersatu, menentang Amerika tanpa malu-malu atau takut, semua jadi mungkin. Tak usahlah Saudi Arabia ikut-ikutan boikot. Coba tutup saja satu korporasi dengan Amerika. Sebut saja minyak. Wah, itu sudah membuat perubahan besar . Dan kalau kiblat umat Islam ini berbuat demikian, negara sekitarnya akan jadi pede juga.
Apalagi kalau Saudi Arabia berani memutuskan perdagangan dengan perusahaan zionis-Amerika. Lalu bersama-sama memecahkan masalah di atas meja dengan semua negara Islam. Mengucurkan dana mereka untuk perubahan itu. Kita negara negara Islam ganti produk-produk zionis dengan produk non Zionis. Insya Allah, Jepang, Perancis, Jerman, Rusia, Cina, dan lain-lain, mereka akan berebutan masuk kepasaran kita . Berebut menarik perhatian kita. Bersaing dengan mutu mereka dan harga mereka.
Dan kalau saja negara Islam bersatu, bukan saja memperkuat negara-negara Islam, tapi juga perekonomian Asia. Memang pasti pada awalnya akan ada yang harus dikorbankan. Tapi kalau kunci-kunci negara Islam bersatu, mengucurkan dana untuk perubahan tersebut, kerugiannya bisa berkurang. Dan insya Allah seterusnya akan berdampak postif bagi negara-negara Islam dan Asia sendiri.
Kalau kita terus di sini, tidak bergerak dan menganggap bahwa kenyataan adalah bergantung pada produk dan perusahaan zionis-Amerika, yah di sinilah kita seterusnya. Memang tidak ada yang akan kehilangan pekerjaan. Sebaliknya, bahkan karyawan kita akan semakin banyak. Bekerja memakmurkan perusahaan zionis. Dan zionis akan semakin diuntungkan, umat Islam semakin diinjak-injak.
Semoga Allah memberikan kita umat Islam kekuatan dan keberanian untuk bersatu. Dan Palestina, hati kami selalu bersamamu…