“Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka Nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Keluarga A menolak lamaran si Fulan yang diketahui baik agamanya, padahal anaknya masih gadis yang sangat menyukai Fulan. Si gadis dipaksa menerima lamaran lelaki lain, maka Di kemudian hari timbul kerusakan, Si gadis menderita dan si Fulan menderita. Karena mereka masing masing menikah dengan orang lain yang tidak disukainya.
Sebutlah Fulanah, yang terhindar dari lamaran lelaki yang tidak disukainya, dengan cara nembak duluan lelaki yang disukainya. Fulanah yang cerdas mencoba mencontoh cara Khadijah RA yang tertarik pada keindahan agama lelaki yag disukainya.
Kisah Khadijah RA ialah ketika Setelah Muhammad pulang berdagang dari Syria, Muhammad makin beranjak dewasa, makin terkenal sebagai orang yang dapat dipercaya Al Amin.
Berita mengenai Al Amin tersebut dibawa oleh salah satu bibi nabi bernama Atikah yang menyampaikannya kepada Khadijah, seorang wanita pengusaha sukses yang sedang membutuhkan manager yang dapat dipercaya untuk membawa barang dagangan ke Syria.
Menjelang pertemuan dengan Muhammad untuk melakukan MOU/perjanjian perdagangan, Khadijah berdebarhatinya karena mendengar harumnya nama Muhammad.
Singkat kata, Terjadilah pertemuan bisnis antara rombongan Khadijah dan Muhammad. Dalam MOU (kesepakatan) Muhammad mendapat tugas membawa barang dagangan ke Syria, sama seperti jalur dagang waktu bersama pamannya saat Muhammad berusia 12 tahun.
Khadijah ingin mengenal (taaruf) dengan Muhammad dengan cara yang unik, yaitu : Khadijah memerintahkan asisten kepercayaannya Maisaroh agar ikut rombongan Muhammad membantu dalam perjalanan perdagangan. sehingga Khadijah bisa mengetahui sifat-sifat terpuji Muhammad
Karena salah satu cara mengenal sifat manusia ialah dengan melakukan perjalanan / musafir dalam sebuah rombongan
berikut cara unik khadijah mengenal (taaruf) calon suaminya
Khadijah berbisik pada Maysarah “Bantulah Muhammad, jangan kamu menolak perintahnya, dan perhatikan apa yang Muhammad kerjakan di sepanjang perjalanan, nanti saat kau kembali, katakan semuanya padaku”
Maysarah mendengarkan dan mematuhi apa yg diperintahkan siti Khadijah (bossnya), dalam perjalanan rombongan nabi berdagang di syria (syam), maysaroh melihat awan besar melindungi rombongan dan awan kecil terus mengikuti nabi memayungi nabi dari panasnya gurun pasir yang seolah membakar kulit. Maysaroh takjub.
Perdagangan sukses mendapat laba/ untung besar karena kejujuran dan ketulusan Muhammad Al Amin, ketika rombongan kembali ke markas bisnis Khadijah. Khadijah merasa senang mendengar semua cerita perjalanan dari maysaroh dan khadijah memberikan upah dan hadiah yang besar kepada Muhammad.
Khadijah makin yakin bahwa Muhammad akan menjadi nabi, Khadijah makin terpesona oleh ketulusannya. Lalu Khadijah menyampaikan maksudnya dengan cara meminta bantuan Nafisah yang menyampaikan maksud hatinya tersebut.
Nafisah dengan senang menyampaikan kepada Muhammad, Muhammad akhirnya meng-iyakan.
Nafisah menyampaikan berita gembira itu kepada khadijah. Betapa bahagianya Khadijah mendengar berita itu bagaikan ingin terbang.. rasanya.
Abu Thalib pamannya nabi dan bibinya nabi juga ikut senang mendengarnya dan mendukung pernikahan itu, pernikahan yang indah itu. Muhammad memberi mahar 20 ekor unta (unta di zaman itu adalah kendaraan termahal setelah kuda, jadi 20 unta setara dengan 20 buah mobil mewah di masa kini)
Demikianlah, Wanita melamar (“nembak”) duluan dalam arti “memberi sinyal” bukan melamar dalam bentuk upacara adat / ritual
Bila wanita hanya bersifat menunggu tembakan maka akan banyak wanita terjebak oleh lamaran pria yang tidak dicintainya, lalu menolaknya sehingga wanita bisa mendapat fitnah (kerusakan yang meluas) bila menolak lamaran yang datang dari laki-laki baik (shalih) tersebut.
Apalagi di zaman materi ini, banyak lelaki baik-baik tetapi sayang secara lahir dan materi kurang “berkepribadian” (kurang rumah pribadi dan kendaraan pribadi), lelaki model begitu, biasanya bukan idaman kebanyakan wanita masa kini.
Wanita masa kini banyak yang melupakan sabda Nabi tersebut: bila pihak wanita menolak lamaran lelaki baik maka akan timbul fitnah (kesusahan/cobaan/kerusakan yang meluas), bahkan meluasnya kerusakan di masa depan.
Berbagai fitnah/cobaan akan datang. Contohnya
Bisa saja berakibat wanita tersebut menjadi perawan tua, atau si wanita menjadi sangat telat nikah, kalaupun dia menikah maka sebagian dari mereka menikah terpaksa dan mendapat fitnah/menderita menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya.
Rumah tangganya menjadi tidak sakinah alias terlalu sering ribut. tidak ada rasa sakinah (tenang) di hati keluarga mereka.
Jadi, Agar wanita terhindar dari hal seperti di atas, maka lebih baik wanita “nembak duluan” silakan perempuan memilih pria yang disukai. Mau Yang ganteng? Atau mau yang pintar atau alim? Atau yang kaya? Terserah anda asalkan amal(perbuatan) dienul islamnya bagus.
Daripada wanita keduluan dilamar pria baik-baik (shalih) diridhai agamanya tetapi wanita atau orangtua menolak, maka keluarga bisa kena bala. Maka Lebih baik si wanita “melamar” duluan. Perkara nanti (takut) ditolak itu resiko.
Agar wanita tidak malu dan tidak gengsi, maka wanita bisa menggunakan jasa perantara alias PI (private investigator) atau bahasa kerennya “mack chomp blanc“.
Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Bagaimana dengan komentar, “Gengsi Dong?”
Kebanyakan perempuan kan gengsi kalau mereka yg ’melamar’ duluan.?
Mari kita Jawab: Tidak perlu gengsi, karena banyak sejarah perempuan “menembak” duluan. Siti Julaeha “menembak duluan” Nabi Yusuf AS, yang tampan.
Siti Khadijah “menembak duluan” Nabi Muhammad SAW yang (menurut ulama) Nabi Muhammad SAW lebih tampan daripada nabi Yusuf.
So, wanita yang gengsi akan kalah cepat dan rugi.
“Wah kesempatan nih….! “kata lelaki
Iya kesempatan bagi wanita juga dan juga pria agar berani melamar, mengungkapkan isi hatinya, soal teknis bisa pakai perantara seperti Maysarah, atau kalau berani, wanita langsung bicara dengan cara yang baik.
Kalau Baru Tahap Ta’aruf Bagaimana?
Kalau baru taaruf tidak masalah, karena tidak ada soal penolakan atau tidak penolakan. Taaruf baru tahap saling berkenalan, siapapun boleh kenalan tidak perlu ambil keputusan menerima atau menolak.
berbeda dengan Khitbah (melamar/meminang) “nembak secara resmi”. Dalam meminang wanita berhak menerima lelaki yang baik pengamalan agamanya dan menolak lelaki yang tidak baik pengamalan agamanya.
Bagaimana Kalau Orang tua nggak ridha? kan ana tidak mau jadi anak durhaka?
Bila orang tua yang menolak lamaran calon menantunya yang sudah terbukti baik agamanya maka orangtua sekeluarga tersebut akan mendapat “fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas”. Orang tua yang shalih biasanya tidak akan menolak lamaran pria yang shalih
Bagaimana Sesudah istikharah tetapi orang tua juga tetap menolak ?
Sang orangtua harus diberi pemahaman dan doa dari anak-anaknya.
Jadi, segeralah “menembak duluan” lelaki yang baik amal dienul islamnya.
Siapa cepat, dia dapat…
Salam dari Anas http://ayahara.abatasa.com