Eramuslim.com – Shalat Jumat sangat istimewa. Ini adalah satu-satunya shalat sunah yang “diwajibkan” terutama bagi kaum pria. Dilakukan bukan sendiri, tapi berjamaah di masjid, atau tempat yang dikenal masyarakat setempat. Seperti kita shalat lima waktu, inilah kedudukan shalat sunah Jumat. Kenapa dipilih waktu Dzuhur, adalah juga keistimewaan tersendiri, bahkan mereka yang bekerja pada shift malam pun bisa menghadiri.
Shalat Jumat diawali dengan khutbah yang disampaikan oleh khatib, yang diwajibkan untuk mengingatkan jemaat tentang hari kiamat dan untuk mengatasi beberapa masalah yang sangat penting bagi masyarakat saat ini.
Islam menekankan pentingnya kebersihan dan kemurnian, baik fisik dan rohani. Hal ini ni terangkum dalam hadis berikut, di mana Salman Al-Farisi mengutip Nabi SAW yang mengatakan, “Barangsiapa mandi pada hari Jumat, dan kemudian memakai, kemudian pergi keluar untuk shalat, memastikan bahwa dia tidak memisahkan dua orang, berdoa, kemudian mendengarkan ketika khatib berbicara, maka semua dosanya diampuni antara hari itu dan Jumat berikutnya.” (HR Al-Bukhari).
Penekanan pada kebersihan dan presentasi yang baik adalah jelas. Mandi jelas untuk membersihkan diri. Memakai wewangian, bermakna bahwa Islam menyukai kerapian: rambut disisir rapi, pakaian rapi, dan penampilannya secara keseluruhan enak dipandang.
Menghadap atasan, atau menghadiri apel di kantor, Anda akan tampil sebaik-baiknya, bukan? Apalagi menghadap Allah pada tiap Jumat.
Ketika pergi menuju masjid, kita juga dianjurkan berjalan normal, tanpa terburu-buru atau berlari. Juga dianjurkan untuk tidak terlibat dalam perdebatan sengit atau menggunakan bahasa vulgar dalam perjalanan menuju masjid. Ketika tiba di masjid, ia tidak harus duduk di antara orang yang duduk berdekatan satu sama lain.