Usaha manusia mencakup dua dimensi, yaitu lahiriah dan batiniah. Biasanya usaha batiniah yang sering kita lupakan. Ujung-ujungnya ketika kita menghadapi kendala dalam usaha, kita langsung memvonis bahwa Tuhan tidak adil. Padahal, Dia selalu menolong hamba-Nya, namun kita sendiri yang tidak mau meminta pertolongan-Nya.
Dari Abu Said Al-Khudri r.a. diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam memasuki masjid. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang sudah duduk lama di dalam masjid, pemuda itu bernama Abu Umamah.
Rasulullah Shallallahu alai wasallam bertanya kepadanya : “Wahai Abu Umamah, mengapa aku melihatmu duduk di masjid pada waktu-waktu di luar shalat?”
Abu Umamah menjawab, “Aku sedang dilanda kesusahan dan dililit hutang-hutang wahai Rasulullah”.
Rasulullah kemudian bersabda kepadanya, “Ketahuilah aku akan mengajarkan kepadamu ucapan yang apabila engkau mengucapkannya, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan menyingkirkan kesedihan dan membayarkan hutang-hutangmu. Ucapkanlah pada waktu pagi dan sore :
Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazani wa audzubika minal ‘ajzi wal kasali wa audzubika minal jubni wal bukhli wa audzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Kata Abu Umamah radhiyallahu anhu: Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas semua hutangku. (HR Abu Dawud 4/353). -Iqb-