قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ
“Berkata ‘Urwah “Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab ,pada waktu itu Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi SAW . Ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata: Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah.”
Hadis ini diriwayatkan banyak dari para ulama hadis dan ulama sejarah, di antaranya:
1) Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya.
2) Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Kitab Fathulbarinya.
3) Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Sirah an-Nabawiyahnya.
4) Al-Hafidz Al-Baghowi dalam kitab Syarah Sunnahnya.
5) Al-Hafidz Al-Baihaqi dalam kitab Dalaailnya.
Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Bidayah wa Nihayahberkata: “Diringankannya siksaan Abu Lahab adalah berupa balasan dari rasa gembiranya ia ketika Nabi dilahirkan kemudian ia memerdekakan budaknya Tsuwaibah.”
Jika Abu Lahab yang kafir dan Al quran sendiri mencelanya mendapat keringanan siksa sebab kegembiraannya atas kelahiran Nabi, maka bagaimana dengan umat muslim yang bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad dan mencintainya sepanjang masa?
Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan keutamaan dari Allah yang Maha Pemurah berkat Maulid Nabi dan kecintaan kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. [SINDO]