Keempat, memandang dengan penuh cinta. Dalam sebuah hadis dikatakan, “Barang siapa yang memandang saudaranya dengan pandangan cinta (kasih sayang), maka Allah mengampuninya.”
Kelima, kunjungan cinta. Agar tanaman cinta bertambah subur, hendaklah saling mengunjungi. Rasulullah SAW bersabda, “Berkunjung secara berkala maka cinta pun akan bertambah.” (HR Baihaqi). Zur ghiban, yazid hubban.”
Keenam, merawat tanaman cinta secara berkala, taburkan pupuk cinta secara merata, pasti akan menuai buah cinta, yaitu dengan mendahuluinya dalam mengucapkan salam, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya, dan melapangkan tempat duduk baginya.
Ketujuh, mengokohkan cinta dengan doa. Nabi SAW mengajarkan, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon anugerah cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta usaha yang dapat mengantarkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu sesuatu yang paling aku senangi.” (HR Ahmad).
Dengan demikian, jika cinta terawat dengan baik, kesucian cinta seseorang akan tetap terjaga sehingga ia terbebas dari kungkungan cinta yang menyengsarakan.