Seorang istri yang tidak mempedulikan kewajiban kepada suami dan anak-anaknya bahkan membangkang kepadanya, adalah istri yang zalim.
Majikan yang hanya menekankan kewajiban para pegawai dan karyawannya tanpa mengimbanginya dengan pemberian hak yang wajar dan manusiawi kepada mereka, adalah majikan yang zalim.
Demikian pula pegawai dan karyawan yang hanya menuntut haknya tanpa peduli dengan pemenuhan tugas dan kewajibannya adalah karyawan yang zalim.
Penguasa atau pemerintah yang tidak mempedulikan nasib rakyatnya, bahkan sama sekali tidak memiliki empati terhadap penderitaan mereka, atau penguasa yang hanya ingin disanjung, dipuja, dan dipahami kehendaknya oleh rakyatnya, tanpa mau memahami aspirasi rakyatnya, bahkan mengusung dan memasung kreativitas mereka, adalah penguasa yang zalim.
Demikian pula memfitnah, mengadu domba, mengambil hak orang lain, adalah perbuatan zalim, yang apabila tidak segera disadari oleh para pelakunya akan mengundang kemurkaan Allah SWT di dunia ini, dan di akhirat akan berada dalam kegelapan yang teramat dahsyat dan menakutkan.
Rasulullah saw bersabda:
اِتَّقُوا اَلظُّلْمَ فَإِنَّ اَلظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ
”Takutlah kalian terhadap perbuatan menzalimi orang lain, karena kezaliman tersebut akan menyebabkan kegelapan pada Hari Kiamat.”