Keempat belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas. Dalam hal itu ada beberapa hadis di antaranya:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadis sahih).
Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati mempertahankan agama dan dirinya:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid) (hadis sahih).
Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga di perbatasan) di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan diamankan dari fitnah) (hadis sahih).
Kelapan belas: Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadist:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) (hadis sahih).
Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya).
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Waatuubu Ilaik . [lampuislam]