Kita akan banyak ditentukan oleh dan dengan siapa kita berteman, dengan siapa kita bersahabat. Pikiran kita banyak dilukis oleh cara pikir dan cara pandang teman-teman kita dalam melihat dan mempersepsikan dunia. Kita akan banyak diwarnai oleh detak
hati sahabat-sahabat kita, oleh akhlak dan moralitas mereka. Kita akan senantiasa berotasi di garis edar orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita senangi dan orang-orang yang kita anggap memiliki cawan cinta yang dia suguhkan kepada kita semua.
Cawan cinta yang membuat kita mabuk dan tenggelam dalam kecintaan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah sering kali memberi peringatan pada kita semua bahwa jika kita ingin melihat agama seseorang maka hendaknya kita melihat siapa teman orang itu. Jika kita akan melihat karakter dan pandangan hidup seseorang maka hendaknya kita melihat teman gaul orang itu.
Tak banyak orang yang mampu menjadi pahlawan di tengah para penjahat, sangat minim orang yang akan menjadi penjahat sementara dia hidup di tengah-tengah para ulama. Aura hidup seseorang akan banyak mengalirkan energi pada orang lain. Energi jahat akan sangat gampang menular pada orang lain, energi baik juga bisa mengalir walaupun sangat lambat.
Banyak orang baik-baik mendadak menjadi jahat dan penjahat karena teman-temannya yang jahat, banyak orang alim yang tiba-tiba memuja dunia karena dia hidup di tengah-tengah pemuja dunia. Banyak ustadz yang mendadak tersendak melihat limpahan dunia.
Banyak kiai yang kehilangan rasionalitas tatkala terkurung oleh kepentingan. Namun banyak pula orang bejat namun tiba-tiba menjadi saleh karena banyak menyimak kata-kata ulama, merenungi ayat-ayat Allah dan ingat tujuan akhir kehidupannya. Manusia akan senantiasa terseret-seret di belakang ideologi temannya, menari bersama ritme paradigma sahabat-sahabat dan orang-orang
dekatnya—kecuali yang Allah beri dia rahmat.
Maka jangan lupa pertahanan kesalehan Anda, energi ketakwaan Anda, bara tawakkal Anda. Semangat kerja Anda akan tiba-tiba rontok mana kala Anda salah memilih teman-teman Anda. Api spirit ruhani Anda bisa-bisa mendadak redup tatkala teman-teman Anda membawa gulita dan siap memadamkan api spirit hidup Anda. Dan ingatlah bahwa Anda akan senantiasa bersama dengan orang yang Anda sukai dan cintai. Rasulullah bersabda : Setiap orang akan bersama dengan orang yang dicintainya (HR. Bukhari Muslim).
Jangan sampai kesalehan Anda tergerus oleh kethalehan teman-teman Anda. Janganlah kerendahan hati Anda (tawadhu’) tercerabut oleh keangkuhan teman-teman Anda. Janganlah kezuhudan Anda terkuras oleh ketamakan teman-teman Anda. Janganlah kedermawanan Anda ludes oleh kekikiran teman-teman Anda. Janganlah keberanian Anda tertimbun oleh kepengecutan teman Anda.Bila Anda tidak mawas diri, maka bersiaplah menjadi korban kecerobohan Anda. Bila Anda tak teliti maka bersiaplah untuk menghadapi penyesalan tiada henti.
Anda, sekali lagi, akan bersama dengan orang-orang yang Anda cintai. Anda kagumi dan Anda ikuti langkah-langkahnya.
Jika Anda cinta Rasulullah maka Anda akan bersama dia, di surga Allah. Dan jika Anda mulai merasa sangat nyaman dengan dunia maka dunia akan meninabobokan Anda sehingga Anda lupa pada hari akhirat Anda. Anda akan lelap dalam dekapannya yang menjadi Anda lupa terhadap diri Anda sendiri.