Untuk memahami kecil atau besarnya ganjaran yang dijanjikan Allah, dapat kita lihat dari besar atau kecilnya sebuah ajaran atau perintah-Nya. Jika suatu amal atau perintah Allah itu memerlukan pengorbanan yang besar, maka otomatis janji imbalan dan kompensasinya besar pula. Hijrah adalah amal dan sistem Allah yang sangat besar setelah Iman. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya pengorbanan hijrah yang dilakukan Rasul saw. dan para sahabatnya.
Sebab itu, hijrah mengajarkan kepada kita totalitas sebuah perjuangan dakwah dengan satu niat dan tujuan, yakni mencari ridha Allah semata. Untuk melakukannya memerlukan kesiapan mental terkait pengorbanan semua harta dan juga nyawa. Itulah yang dilakukan oleh Abu Bakar, Shuhaib Ar-Rumi dan sahabat Rasul yang lain. Tujuannyapun hanya fi sabilillah (di jalan Allah), bukan yang lainnya atau digabungkan dengan motif lainnya seperti yang dilakukan salah seorang sahabat di mana ia hijrah itu karena menyusul wanita yang akan dinikahinya. Rasul saw pun menegurnya seraya meluruskan pola kerja hijrah yang keliru itu sambil berkata, "Siapa yang berhijrah karena harta yang akan diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka nilai hijrahnya itu hanya sebatas apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari)
Karena demikian besarnya pengorbanan dari sebuah hijrah, maka Allah menjanjikan kepada mereka yang melakukannya dengan imbalan yang sangat fantastik, yakni mencakup kebaikan dunia dan kesuksesan akhirat. Di antaranya ialah :
- Meraih rahmat dan kasih sayang dari Allah, seperti yang dijelaskan-Nya :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah [2] : 218)
- Mendapatkan penghapusan dosa dan dijamin masuk syurga, seperti firman Allah :
"….. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (QS. Ali-Imran [3] : 195)
- Meraih perlindungan Allah, seperti firman-Nya :
“Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.An-Nahl [16] : 110)
- Meraih tempat tinggal yang lebih baik di dunia dan pahala yang amat besar di akhirat, seperti firman-Nya :
“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat (negeri) yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui”.(QS. An-Nahl [16] :41)
- Meraih surga dan tempat di syurga sesuai keinginan, seperti firman-Nya :
“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rizki yang baik (syurga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rizki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Haj [22] : 58–59)
- Jaminan memperoleh tempat yang luas dan rizki yang lapang di dunia serta syurga di akhirat kelak, seperti firman Allah :
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. An-Nisa [4] : 100)
Sungguh hijrah itu adalah salah satu rukun dari tiga rukun iqomatuddin (penegakan Islam) setelah Iman, syarat melakukan perubahan dan strategi memenangkan Islam dan meraih kebaikan di dunia dan kesuksesan akhirat, baik hijrah makaniyah maupun hijrah qiyam imaniyyah. Bahkan hijrah juga sebagai bukti kongkrit dari keimanan yang benar dan syarat memperoleh loyalitas serta perlindungan dari kaum Muslimin, seperti yang Allah firmankan :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Anfal [8] : 72).
Semoga Allah anugerahkan kepada kita kekuatan mental untuk melakukan hijrah dalam kehidupan ini.
اللهم آمين