Segala puji bagi Allah, selawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw.
Pengamat sosial politik dunia Islam atau pengamat internasional pasti akan menyimpulkan bahwa ada dua krisis yang sedang terjadi dan saling bertautan antara satu dengan lainnya.
Pertama: Krisis keimanan dan keyakinan kepada Allah Taala. Krisis ini dapat ditandai dari: hilangnya nilai-nilai kebaikan, kerusakan yang merajalela, kemerosotan moral, semakin tinggi rasa kehampaan, cenderung materialisme dan penyalahgunaan kekayaan dan kekuasaan.
Di antara penyebab krisis ini adalah ada upaya dari lembaga-lembaga dan pemerintah untuk mengeliminir kekuatan agama bagi masyarakat. Yang kedua, adanya upaya untuk mematikan dan memandulkan yayasan-yayasan pendidikan Islam. Ketiga, adanya upaya merusak tatanan keluarga yang merupakan tempat pendidikan utama bagi generasi muda dalam menanamkan nilai akhlak yang mulia.
Jalan keluar dari krisis ini adalah dengan memperbaiki semua sebab-sebab terjadinya krisis diiringi tekad yang bulat untuk memperbaiki dan keluar dari krisis.
Kedua: Krisis rasa aman dan perasaan takut. Takut kepada orang lain dan takut akan masa depan. Takut akan rezki dan takut akan kehidupan.
Fenomena yang paling nampak dari krisis ini adalah menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi orang lain serta menggunakan segala macam sarana untuk menguasai dan mengontrol orang lain. Semua itu mengakibatkan kediktatoran dalam bentuk tindak kezhaliman, penindasan, permusuhan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Di antara penyebab krisis ini adalah hilangnya keadilan, maraknya kerusakan, kezhaliman, penindasan dan penguasaan atas orang lain.
Solusi dari krisis ini adalah dengan mengembalikan kebebasan dan kemerdekaan di negeri Islam dan umat Islam. Kebebasan yang menjadi kewajiban dalam ajaran Islam dan salah satu rukun dari arkan sistem sosial, politik, ekonomi, keyakinan dan lain sebagainya.
Allah berfirman:
“Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (Al-Kahfi: 29)
Kezhaliman, Penindasan dan Penyiksaan
Sesungguhnya hilangnya kebebasan dari negeri-negeri Islam sejak bertahun-tahun mengakibatkan kerusakan dan penyimpangan seperti yang kita saksikan pada hari ini. Kita juga menyaksikan terjadinya kemerosotan dan kemunduran moral, kezhaliman dan penindasan, merampas hak asasi, memalsukan kehendak serta tidak ada muruah dan akhlaq yang buruk. Keadaan ini tidak akan membaik bila kita tidak kembali kepada kebebasan yang telah digariskan Islam.
Kebebasan yang memberikan kita kebebasan memilih dan bercita-cita, memiliki angan dan harapan. Kemerdekaan yang dapat membuka ufuk kreativitas dalam segala lapangan, dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta hubungan internasional.
Hilangnya kebebasan berarti terjadinya penindasan dan kezhaliman serta kembalinya penguasa-penguasa zhalim yang merampas kehormatan dan hak asasi manusia.
Allah swt. berfirman,
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
“Hancurnya langit dan bumi adalah lebih terhina di sisi Allah dari menyakiti seorang muslim.” (H.R. Tirmidzi dan Nasai)
Kami ingin menegaskan bahwa Ikhwan adalah orang-orang yang mengemban risalah Islam, memikul amanah dakwah. Mereka adalah orang yang siap menanggung resiko dalam menapaki jalan dakwah yang telah Allah gariskan. Tujuan dakwah mereka adalah untuk merealisasikan nilai-nilai Islam, menebarkan keadilan, menghormati hak asasi manusia, mencegah kezhaliman dan kediktatoran. Ikhwan selalu menguatkan ikatan persaudaraan iman, kemanusiaan, dan keadilan.
"Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa". (Al-A’raf: 164)
Rasulullah pernah berdoa kepada Allah ketika menghadapi manusia yang menolak dakwahnya di Thaif, bahkan mengusirnya, “Ya Allah, tunjukilah kaumku karena mereka tidak mengetahui.”
Imam Syahid Hasan Al-Banna
Wahai Ikhwan, kami ingatkan kepada kalian apa yang telah dikatakan Imam Syahid Hasan Al-Banna dalam “Risalah Antara Kemarin dan Hari Ini”:
Orang-orang zhalim akan memerangi kalian dengan berbagai cara dan akan berusaha mematikan cahaya dakwah kalian. Mereka akan meminta bantuan kepada pemerintah yang lemah, yang berakhlak buruk dan perpanjangan tangan mereka.
Kalian harus berhati-hati terhadap keburukan dan permusuhan yang mereka lancarkan. Semua musuh dakwah akan tergerak dan bangkit melihat dakwah kalian dengan melontarkan segala tuduhan dan persangkaan. Mereka akan berusaha menyandarkan segala kekurangan dan mempropagandakan kepada masyarakat dengan bentuk yang sangat buruk. Mereka melakukan itu karena mereka bersandar kepada kekuatan dan kekuasaan serta finansial.
Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (At-Taubah: 32)
Dengan semua tantangan itu, kalian akan memasuki masa-masa percobaan dan ujian. Kalian akan dipenjara, ditangkap, diusir, hak kalian akan dipasung, rumah dan harta kalian akan disita. Kalian akan menghadapi masa ujian ini dengan cukup lama.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut:2)
Tetapi Allah telah menjanjikan dan menyediakan untuk kalian, setelah ujian itu suatu kemenangan bagi hamba-Nya yang berjuang dan menyediakan ganjaran bagi orang-orang yang beramal di jalan-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (As-Shaff: 10)
Maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (As-Shaff: 14)
Apakah kalian mau tetap menjadi tentara Allah?!
Wahai Ikhwah, berpegangteguhlah kalian kepada manhaj Islam dan risalah yang kalian emban. Islam yang menerangi hati dan perangai kalian. Teguhlah dan bersabarlah serta kuatkan ukhuwah kalian. Bertaqwalah kalian kepada Allah agar kalian beruntung.
Ketahuilah bahwa kemenangan itu seiring dengan kesabaran. Setelah kesusahan akan datang kemudahan. Perjuangan Islam itu melelahkan dan membutuhkan waktu yang lama yang menuntut kita untuk senantiasa memperbaharui tekad dan kemauan. Jika sudah demikian, niscaya kalian akan mendapatkan apa yang telah Allah janjikan.
Wahai Ikhwah, masa lalu kalian adalah masa kejayaan dan kehormatan. Masa kini pasti akan berlalu dan masa depan insya Allah akan menjadi kemuliaan bagi kalian, selama kalian berpegang kepada agama dengan menguatkan hubungan kepada Allah. Majulah terus dan Allah akan memberikan taufiq serta pertolongannya.
Sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hajj: 40)