Aidh bin Abdullah Al Qarni kali ini berbicara tentang berapa banyak orang yang menderita lahir bathin atau menderita’kesusahan’ karena disebabkan masalah yang kecil dan sepele.
Al Mutanabbi mengatakan :
Hal-hal kecil serasa besar…, Di mata orang–orang kecil
Dan hal-hal besar serasa kecil…, Di mata orang-orang besar
Orang-orang yang kerap mendapat julukan ‘munafik’ seringkali terlihat dari semangat yang rendah dan cita-cita yang lemah. Perhatikan ungkapan-ungkapan ini :
“ janganlah kamu pergi perang dalam keadaan panas terik ini”(QS at Taubah : 81)
“ berilah saya ijin tidak pergi berperang dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah”. (QS at-Taubah : 49)
“Kami takut akan mendapat bencana” (QS Al-maidah : 52)
Betapa naifnya ungkapan-unngkapan tersebut dan betapa rusaknya jiwa ini.
Semangat mereka hanya untuk perut, piring, rumah dan Istana. Mereka enggan mendongak kepala mereka ke langit keutamaan. Mereka tidak mau melihat bintang-bintang kemuliaan. Perhatikanlah bagian malam yang terus menghantui mereka pagi dan sore hari hanya karena berselisih dengan istri , anak atau teman.Kita juga sering bersedih hanya karena mendengar ungkapan remeh atau kejadian sepele. Inilah musibah yang selalu dialami orang-orang seperti ini, bagaikan lingkaran setan yang tidak berujung. Mereka tidak memiliki tujuan mulia yang dapat menyibukkan mereka.
Jadi, pikirkanlah dengan jernih masalah yang sebenarnya menyusahkan dan mencemaskan anda. Perlukah mendapat penanganan dan perhatian sampai seperti itu ? Itu berarti anda telah memberinya otak, daging, darah, kenyamanan dan waktu Anda. Perlukah seperti itu?
Berikanlah perhatian pada masalah yang anda hadapi secara proporsional, jangan pernah berbuat kezaliman dengan cara melakukan hal yang bukan pada tempatnya, juga jangan melakukan hal yang sia-sia. Rangkaikanlah dengan firman Allah .
” Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS Ath Thalaq: 3)
Buanglah jauh-jauh hal-hal sepele jika itu hanya berurusan dan janganlah menyibukkan diri dengan mengurusinya. Uruslah persoalan yang besar dan berharga sehingga anda akan mendapati bahwa sebagian besar kesusahan Anda telah sirna. Hal besar itu adalah ikutlah dalam upaya menegakkan Dien Agama Allah ini, pertolongan Allah akan datang bagi siapa saja yang menolong agamaNya…Walaupun tentunya Allah Yang Maha Kuasa akan tetap menegakkan dien ini , dengan atau tanpa ‘pertolongan’ hambaNya. Para sahabat yang mulia telah meletakkan cita-cita hidup dibawah pohon ketetapan janji dengan bai’at; mereka lalu mendapatkan keridhaan Allah. Sementara ada seorang laki-laki di antara mereka yang disibukkan oleh ontanya hingga ketinggalan berbai’at. Ia harus menebusnya dengan memperoleh kebencian.
-Aidh AlQarni-