Tidak berapa lama kemudian, para budak mengunjunginya untuk mengucapkan terima kasih atas khutbahnya, namun mempersoalkan keterlambatannya menyampaikan tema ini hingga sebulan penuh. Hasan Al Basri meminta maaf atas keterlambatan tersebut seraya berkata, “Yang membuat saya menunda pembicaraan ini adalah karena saya tidak memiliki budak dan saya tidak memiliki uang. Saya menunggu sampai Allah mengaruniakan harta kepadaku, sehingga saya bisa membeli budak, lalu budak itu saya bebaskan. Kemudian barulah saya berbicara dalam khutbah, mengajak orang membebaskan budak. Allah pun memberkati ucapanku karena perbuatanku membenarkan ucapanku.”
Inilah profil salah seorang ulama kita zaman dulu, dan kita meminta kepada Allah untuk memberi hidayah kepada para ulama kita agar mereka mengerti posisi dan pengaruhnya di tengah umat. (*)