Banyak orang yang ajalnya datang ketika maksiat mereka menggunung .. entah pembunuhan, zina, khamar, riba, nyanyian, tidak shalat lima waktu berjamaah, ataupun tidak peduli pada risalah Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, dan menuntut ilmu.
Laa ilaaha illallah, betapa lalainya mereka!
Sehabis ditangkap, Sa’id bin Jubair dibawa menghadap al-Hajja bin Yusuf.
“Siapa namamu?”, tanya Hajjaj mencemooh.
“Sa’id bin Jubair”, ia menyahut.
“Bukan. Nama kamu adalah si Sial (Syaqi) bin Kusair”.
“Ibuku lebih tahu namaku daripda engkau”.
“Celaka kamu .. celaka pula ibumu,” balas Hajjaj, sambil melanjutkan, “Demi Allah, kamu akan saya masukkan ke dalam api yang menyala-nyala”. “Kalau aku tahu, kamu sanggup melakukannya, pasti engkau sudah kujadikan Tuhan!”
“Bawa sini harta kekayaan!” Didatangkanlah emas dan perak.
“Hajjaj,” kata Sa’id, “Sekiranya kekayaan ini engkau kumpulkan untuk menyelamatkan dirimu dari azab yang pedih, alangkah bagusnya.Tapi, bila engkau melakukannya itu untuk riya dan ingin disebut orang, demi Allah tidak akan ada gunanya di sisi Allah sedikitpun,” tukasnya.