Negeri umat Islam yang hendak menunaikan risalah Islam dan hendak memimpin dunia, mau tidak mau , harus memiliki kesanggupan di bidang ilmu pengetahuan, industri, perdagangan dan teknologi militer.
Negeri Muslim itu seharusnya tidak perlu lagi tergantung pada dunia barat dalam segala kehidupan dan kebutuhannya. Negeri itu harus mampu berswadaya dalam produksi sandang pangan, senjata, maupun perlengkapan berat militer lainnya.
Dan negeri Islam itu harus mampu mengatur kehidupannya sendiri, sanggup memanfaatkan kekayaan alamnya sendiri dengan tenaga dan biaya sendiri.
Negeri itu harus mampu menambah kemampuan daya ekspor dan mengurangi impor agar tidak perlu melakukan pinjaman pada negeri barat, apalagi sampai terpaksa bernaung di bawah bendera barat atau bergabung dengan kubu mereka.
Dunia Islam takkan mampu menghadapi bangsa barat selama masih tunduk kepada barat, bahkan darahnya masih dihisap oleh barat, membiarkan produksi industri barat membanjiri pasaran negerinya, dan membebaskan barat menguasai barang barang kebutuhan rumah tangga rakyatnya sehingga memeras kantong penduduk sampai tompes setiap bulannya.
Bahkan negeri itu tanpa keberatan sedikitpun membuka pintu sebesar besarnya untuk negerinya meminjam dana barat dan dibawah tekanan memasukkan para tenaga ahli barat yang ‘tidak ahli’ untuk mengatur pemerintahan dan boneka barat ditempatkan menduduki posisi jabatan penting , bahkan dijadikan penasehat militer negara tersebut.
Bahkan dalam urusan apapun dalam negara itu, memilih pemimpin dan kebijakan strategis lainnya pun tidak berani bertindak sebelum mendapat izin dari barat.
Bila negeri anda seperti itu, janganlah sekali kali berharap negeri kalian itu akan mampu menghadapi barat, berani menentang apalagi mengunggulinya.
Dr As Sayyid Abul Hasan An Nadwi