eramuslim.com – Memanglah orang yang hendak membawakan kebenaran itu, siapapun juga , ibarat orang berdiri antara dua pihak. Kawan dapat, musuh pun dapat. Keduanya datang bersama sama. Hanya orang yang tidak mempunyai musuh yang tidak mempunyai kawan. Jadi kalau saudara mau mempunyai banyak kawan, maka musuh saudara pun akan banyak.
Tidaklah Allah memberikan kepada orang yang berjuang itu kawan saja tanpa lawan. Kalau memang lawan sudah tidak ada, tentu tidak ada lagi perjuangan.
Sukarnya, orang yang sedang memperjuangkan yang haq itu bila matanya hanya tertuju kepada banyaknya lawan lawan saja. Yang dilihatnya hanyalah dimana mana orang mengejek dan orang memaki lalu dia menjadi sesak nafas dan putus asa. Akan tetapi dia harus melihat juga bahwa Allah SWT mengadakan tiap tiap sesuatu dalam pasangan. Ini pun ada pasangannya. Sebagaimana ada wanita dan ada pria, ada negatif dan ada positif, ada haq dan batil, begitu pula ada kawan ada musuh.
Selama kita masih hidup dalam undang undang (sunnatullah) yang berlaku di dunia ini, kita harus yakin bahwa apabila kita bergerak dalam masyarakat manusia biasa, bukan malaikat, maka ketahuilah bahwa pekerjaan kita itu tidak akan terlepas dari orang yang setuju dengan orang yang tidak setuju.
M-Natsir