Mataku menangis atas – perpisahan,
Bawa saya ke tanah Jihad dan kemudian tawarkan saya sebuah perpisahan.
Aku ingat Jihad sehingga air mataku tak tertahankan meluap,
Dan mata saya terbangun meskipun – tertahan oleh penghinaan.
Saya suka pertempuran, namun gunung-gunung telah jatuh.
Saya suka tempat pertempuran. Yang akan menghentikan saya.
Saya berbicara kepada jiwaku, menghilangkan jiwa adalah keinginannya (Subhanallah)
Saya melatihnya untuk mengejar kematian .
Mataku menangis atas – perpisahan,
Bawa saya ke tanah Jihad dan kemudian tawarkan saya sebuah perpisahan.
Aku ingat Jihad sehingga air mataku tak tertahankan meluap,
Dan mata saya terbangun meskipun – tertahan oleh penghinaan.
Ya Allah , Tuhan dari semua hamba, Ya ilaahi,
Selamatkanlah aku dari pertemuan kematian ,
Sementara saya masih di atas kasur yang empuk,
Namun saya meminta Engkau Ya Allah , untuk terbunuh di bawah benteng
Mataku menangis atas – perpisahan,
Bawa saya ke tanah Jihad dan kemudian tawarkan saya sebuah perpisahan.
Aku ingat Jihad sehingga air mataku tak tertahankan meluap,
Dan mata saya terbangun meskipun – tertahan oleh penghinaan.
Dan saya yakin bahwa –
orang-orang akan menulis permintaan saya , seolah permintaan itu berasal dari kegilaan
Semoga Allah mengutuk orang yang abstain (dari Jihad) dan siapa pun yang tidak menjalaninya,
Dan juga setiap yang mengecewakan, para pengkhianat celaka.
Mataku menangis atas – perpisahan,
Bawa saya ke tanah Jihad dan kemudian tawarkan saya sebuah perpisahan.
Aku ingat Jihad sehingga air mataku tak tertahankan meluap,
Dan mata saya terbangun meskipun – tertahan oleh penghinaan.
Untuk setiap cinta selain Allah,
Semuanya fatamorgana, yang berasal dari kegilaan.
Jadi aku mohonkan permintaan maaf dan permisi!
Sebab aku orang yang mencintai Jihad, maka lepaskanlah saya.
~ Sheikh Abdullah Azzam