Assalamu’alaikum Wr.Wb. Pak Ustad,saya seorang perempuan,hampir 23 tahun dan InsyaAlloh akan segera menikah pada tahun 2009 ini. Saya kenal dengan calon suami melalui saudara saya yang telah kenal calon suami dengan baik(dijodohkan). Mungkin karena memang sudah jodoh,tidak tahu kenapa,kami bisa langsung mau dan saling suka padahal kami belum kenal. Dan baru dua kali bertemu,dia sudah melamar saya.agak kaget juga ketika itu. Kemudian,kami melanjutkan perkenalan kami melalui sms dan kadang2 dia telpon. Tapi, kenapa hingga sa’at ini perasa’an saya selalu gelisah. Saya merasa banyak sekali memiliki kekurangan dalam hal fisik(saya sangat pendek,tidak ada 150 cm dan bentuk tubuh jelek meski kata orang,wajah saya lumayan cantik) maupun non fisik, lebih2 lagi saya sangat pendiam,tidak pandai bicara,kuper dan susah sekali bergaul. Sedangkan calon suami sangat gaul. Namun,Alhamdulillah,Insyaalloh ibadah saya lumayan baik dan saya punya iktikad untuk membangun rumah tangga yang sakinah,mawaddah,warrohmah. Tapi ustad,saya selalu merasa cemas dan takut,kalau nanti saya tidak bisa membahagiakan suami karena kekurangan2 dan keterlalupendiaman saya itu.saya takut,kalau suami nanti akan kecewa pada saya jika mengetahui kekurangan-kekurangan saya yang tak terduga olehnya.Saya kuatir kalau suami saya nanti tidak sabar dan tidak ikhlas menghadapi kekurangan saya,karena selama ini saya merasa jarang sekali ada yang tahan bersama saya karena saya terlalu pendiam dan kuper. Padahal saya ingin sekali bisa membahagiakan setiap orang khususnya suami saya nanti. Jadi,bagaimana ustad,mohon beri solusi untuk masalah saya ini. Terima Kasih yang sebesar-besarnya. Wassalamu’alaikum Wr.W b.
Saudaraku yang disayang Allah SWT, bersyukrlah Anda ketika banyak wanita yang menanti-nanti jodoh dengan penuh harap dan cemas, tetapi Anda sudah mendapatkan jodoh. Bahkan dengan cara yang baik (Islami) karena tidak melalui jalur pacaran yang diharamkan dalam agama Islam.
Namun sekarang Anda merasa khawatir apakah calon suami Anda akan menerima Anda dengan hangat dan berlapang dada dengan kekurangan Anda kelak. Menurut saya, kekhawatiran Anda adalah hal yang wajar bagi mereka yang melalui proses pernikahan tanpa pacaran (dijodohkan). Akan tetapi kekhawatiran itu jangan sampai berlebih-lebihan sehingga mempengaruhi pikiran Anda siang dan malam, bahkan mempengaruhi kondisi tubuh Anda yang sebentar lagi akan menikah.
Untuk mengurangi kekhawatiran Anda tersebut, maka yakinlah bahwa jodoh di tangan Allah SWT. Jika lelaki tersebut merupakan jodoh Anda maka ia tidak akan begitu peduli dengan kekurangan Anda. Jika ia jodoh Anda, maka ia akan berlapang dada terhadap kekurangan pasangannya. Yang kedua, Anda juga harus yakin bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda kira. Kadangkala kita terlalu khawatir dengan kekurangan kita, padahal orang lain tidak memperhatikan kekurangan tersebut. Bahkan seringkali yang kita anggap kekurangan, justru bagi orang tertentu dianggap sebagai kelebihan kita. Saran saya, sebelum menikah banyak-banyaklah berdoa agar Allah menguatkan hati Anda dan dia untuk meneruskan proses pernikahan ini dengan lancar. Berdoa juga kepada Allah agar hati Anda diberikan ketenangan, sehingga tidak terlalu khawatir dengan pernikahan ini.
Lalu nanti setelah menikah, minta pendapat suami tentang tipe istri yang disenanginya. Kemudian Anda berusaha untuk menjadi isteri sesuai dengan tipenya. Setiap orang pasti bisa berubah sesuai dengan kemauannya. Sikap Anda yang pendiam dan kuper bisa diubah menjadi banyak omong dan mudah bergaul jika Anda mau merubahnya. Memang merubah sifat membutuhkan waktu, tapi bisa dilakukan jika kita bersungguh-sungguh melakukannya. Hal ini dengan catatan jika memang suami Anda lebih suka dengan tipe istri yang ceria dan banyak omong. Namun jika suami Anda menerima Anda apa adanya, maka hal itu lebih baik lagi.
Saya turut berdoa agar pernikahan Anda berjalan lancar dan calon suami Anda ini adalah jodoh yang disediakan Allah untuk Anda . Amiiin.
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan