Salam,
Saya memiliki masalah dengan emosi dan "kemarahan", terkadang saya menyadari bahwa saya terlalu emosional, terlalu mudah marah/tersinggung, terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang belum tentu benar kenyataannya, dan tidak jarang saya cepat berfikir negatif tentang sesuatu hal yang terjadi.
Saya merasa semua itu sudah merupakan persoalan yang sangat serius dalam diri saya, dan saya sangat berharap dapat memperbaiki semua itu, karena hal tersebut juga lah yang sering memicu pertengkaran saya dengan orang, yang akhirnya merugikan diri saya sendiri dan banyak ditinggalkan rekan.
Sekali lagi permasalahan yang saya hadapi adalah "saya adalah orang yang punya masalah dengan emosi dan kemarahan" yang akhirnya membuat saya merasa depresi dan menyesal setelah bertindak dalam kemarahan.
Mudah-mudahan dengan segenap kebaikannya mas Satria dapat membantu saya memecahkan persoalan saya ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wasalam
Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT, setiap masalah pasti selalu dapat diselesaikan, bahkan banyak cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Masalah yang sedang Anda alami saat ini sebenarnya dapat diatasi dengan mudah, karena Anda sudah menyadari masalah tersebut. Sebagian orang terkadang merasa nyaman dan tidak sadar dengan kesulitannya dalam mengendalikan emosi dan amarah, namun Anda sudah merasa menyesal dan depresi dengan masalah anda tersebut. Untuk mengatasinya terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan :
1. Mulailah dengan membangun suatu pikiran positif bahwa hal-hal yang positif berasal atau disebabkan dari dalam diri anda. Mulailah meyakini diri Anda bahwa Anda adalah orang yang memiliki sifat positif seperti tenang, sabar, dan tidak mudah marah. Keyakinan ini harus ditanamkan dalam diri Anda, karena kalau Anda terlalu depresi dan menyalahkan diri terhadap segala sesuatu yang sudah terjadi, mungkin kemarahan Anda tidak lagi dapat dikendalikan. Dalam membangun keyakinan tersebut mungkin tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi bertahap hingga Anda mampu untuk mengendalikan emosi, bersikap tenang dan sabar. Menahan atau mengendalikan rasa marah membutuhkan tekad dan usaha yang kuat. Itu sebabnya Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya bersabda: “ Orang yang kuat itu bukanlah karena bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang dapat menguasai diri saat marah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban.)
2. Kemudian Anda juga sering merasakan penyesalan atas tindakan-tindakan emosional yang Anda lakukan, namun penyesalan tersebut adalah sesuatu yang datangnya terlambat. Saat ini yang diperlukan adalah sebuah kesadaran, yaitu suatu pemikiran sebelum seseorang bertindak. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan sebuah reminder / pengingat. Banyak hal yang dapat dijadikan pengingat. Anda dapat meminta bantuan teman/rekan Anda agar selalu mengingatkan saat Anda sedang emosi. Lalu Anda juga bisa menuliskan hal-hal yang dapat mengingatkan Anda seperti kata-kata ”sabar”, ”berpikir positif”, ”tenang” dan semacamnya yang mampu membuat Anda mengendalikan emosi. Tempel tulisan tersebut pada tempat-tempat yang stategis seperti pada meja kerja, buku, kalender dan tempat lainnya
3. Cobalah direnungkan tentang apa yang dirasakan orang lain ketika Anda marah. Bayangkan jika yang dimarahi itu Anda. Merasakan apa yang orang lain rasakan (empati) bisa membuat Anda berpikir ulang sebelum meluapkan emosi dan kemarahan Anda.
4. Cobalah juga untuk mencurahkan perasaan Anda kepada orang-orang yang dapat dipercaya. Emosi yang menumpuk sangat tidak baik bagi diri dan orang lain. Bila emosi dan kemarahan tersebut dibiarkan terlalu lama maka kemarahan Anda bisa di luar batas hingga dapat merugikan Anda dan orang lain. Dengan menceritakan masalah yang sedang Anda hadapi maka kemarahan Anda dapat lebih mereda dan beban masalah tersebut juga menjadi berkurang.
5. Cara lain untuk manahan amarah adalah berwudhu. Dalam hadis yang lain. Diriwayatkan oleh Abu Wa’il, ia berkata,” Suatu kali, kami berada bersama Urwah bin Muhammad. Lalu muncul seseorang yang berbicara dengannya sehingga membuatnya marah besar. Urwah kemudian bangkit dan berwudhu’. Kemudian ia kembali lagi sambil berkata,” ayahku mengabarkan kepadaku, dari kakekku, Athiyah (seorang sahabat), dia berkata, Rasulullah saw bersabda,” Sesungguhnya amarah itu berasal dari setan, dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api. Api hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka jika salah seorang di antara kalian marah, hendaknya berwudhu’. (Hadis riwayat Abu daud, Ahmad dan al Baghawi.)
Tindakan yang paling penting untuk mengatasi masalah Anda adalah memulainya saat ini juga. Jangan ditunda-tunda !
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)