Ingin Selalu Pergi ke Masjid

Assalamu alaikum.. Pak Penagsuh rubik motivasi ane mau tanya nih, ane selama ini susah sekali menunaikan shalat fardhu ke masjid khususnya untuk shalat maghrib,isya dan shubuh. padahal kalau shalat dzuhur ane dah lumayan bisa ke masjid jadi ane takut tergolong orang-orang munafik karna hal itu. Sebenarnya ane sudah mensugestikan dalam-dalam pada diri ane untuk ke masjid namun karna kelurga ane(yang dekat) tidak ada yang pergi ke masjid jadi ane sulit sekali menghilangkan kebiasaaan itu, jadi mohon solusi dan nasehat dari bapak untuk saya agar bisa ke masjid

sekian

wassalamualaikum..

Wa’alaikum salam wr. wb.
Saudaraku Fauzil yang dirahmati Allah SWT, subhanallah begitu mulia keinginan Anda untuk selalu sholat fardhu berjama’ah di masjid di tengah-tengah lingkungan sekarang yang semakin melecehkan pentingnya hal tersebut. Keutamaan sholat fardhu berjamaah di mesjid (di awal waktu) tidak perlu dipertanyakan lagi. Para ulama sepakat bahwa hukumnya adalah sunnah mu’aqqad (sunnah yang mendekati kewajiban). Bahkan Rasulullah saw dalam haditsnya mengancam orang-orang yang enggan untuk sholat di mesjid dengan ancaman akan membakar rumah-rumah mereka. Rasulullah saw bahkan memerintahkan Abdullah Ummi Maktum untuk tetap sholat berjam’ah di mesjid walaupun ia seorang buta. Rasulullah saw juga memotivasi umatnya untuk sholat berjamaah di mesjid dengan ungkapannya : “Jika mereka mengetahui imbalannya, niscaya mereka akan datang ke mesjid walaupun dengan merangkak”.
Lalu bagaimana agar kita selalu bersemangat untuk sholat berjama’ah? Ada bebarapa kiat yang dapat dilakukan :
1. Yakini dan ingat selalu fadihilahnya (keutamaannya).
Yakini fadhilah yang sangat besar dari sholat berjamaah di mesjid (Anda bisa melihatnya di buku-buku tentang tema ini). Ingat selalu fadhilahnya dengan cara menggantung hadits-hadits tentang fadhilah sholat berjama’ah di mesjid di tempat-tempat yang mudah dilihat (di kamar, di cermin, di ruang tamu, di dompet, dan lain-lain).
2. Atur waktu kegiatan agar tidak berbenturan dengan waktu sholat.
Kunci sholat tepat waktu adalah manajemen waktu. Bagaimana kita mengelola kegiatan agar tidak berbenturan dengan waktu sholat. Kegiatan kita pada dasarnya ada dua macam. Kegiatan yang kita atur sendiri dan kegiatan yang diatur oleh orang lain/organisasi. Untuk waktu yang diatur oleh kita sendiri lebih mudah untuk menyesuaikan dengan waktu sholat. Kuncinya adalah disiplin. Tidak tergoda untukmenunda-nunda sholat. Lebih baik menunggu waktu sholat (pahalanya sangat besar) daripada terlambat sholat tepat waktu. Sedang untuk kegiatan yang diatur orang lain/organisasi lebih sulit mengaturnya agar tidakberbenturan dengan waktu sholat. Tapi hal ini bisa daiatasi dengan sikap tegas untuk minta izin sholat kepada atasan/orang yang mengatur kegiatan tersebut.
3. Saling mengingatkan.
Kadangkala kita malas untuk sholat tepat waktu. Disinilah fungsi saling mengingatkan berlaku. Saling mengingatkan antara suami istri, antara teman sejawat, antara orang tua dan anak dan atara atasan dan bawahan. Bergaullah denan teman yang terbiasa sholat tepat waktu dan minta ia agar mengingatkan jika Anda malas sholat tepat waktu. Bahkan kalau bisa kita mempunyai kebiasaan saling menjemput untuk pergi bersama ke mesjid. Hal ini membuat kita lebih bersemangat untuk sholat berjama’ah di mesjid tepat waktu.
4. Tinggal dekat mesjid.
Walau Rasulullah saw menjanjikan pahala yang besar dari setiap langkah kita menuju mesjid. Namun tidak ada salahnya jika memilih tempat tinggal dekat mesjid. Suara azan yang terdengar dan jarak yang dekat dapat memacu semangat untuk rutin shilat berjama’ah di mesjid.
5. Pasang alarm.
Kalau bisa pasang juga alarm di HP/jam/komputer kita. Apakah itu alarm bersuara azan atau yang lainnya. Dengan memasang alarm, kita diingatkan bahwa waktu sholat sudah tiba, sehingga paling tidak akan memunculkan rasa bersalah kalau kita mengabaikan alarm tersebut.
6. Paksa diri Anda.
Jika cara-cara di atas tidak mempan lagi. Ada cara terakhir yang ampuh, yakni memaksa diri kita untuk berangkat ke mesjid. Allah tidak melihat keikhlasan itu dengan kerelaaan untuk melakukan amal. Memaksa diri untuk melakukan amal juga bagian dari keikhlasan, sebagaimana firman-Nya : “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (QS. 9 : 41).
Semoga kita semua diberi kemudahaan oleh Allah SWT untuk memuliakan sunnah nabi-Nya, yakni sholat berjamaah di mesjid. Wallahu’alam bis showab.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan