Saya Harus di Rumah atau Kerja

Pak saya punya ganjelan di hati saya selama 1 tahun akhir ini, saya seorang ibu muda dan anak saya baru 1, 8 bulan saya dituntut kerja suami saya supaya target bikin rumah cepet terlaksana, dah 7 bulan saya kerja tapi hati saya tertuju pada anak terus ga bisa menikmati kerjaan dg iklas selama kerja anak saya sering sakit malah bisa seminggu panas bisa 2X pertengahan bulan maret sempet dirawat inap setelah sembuh saya disuruh kerja lagi. yang saya tanyakan apakah saya harus kerja di kantor itu demi target rumah dan meningggalkan anak saya dg kondisi sering sakit2-an atau saya ngurus anak saja???

Saya berniat bikin toko kelontong supaya dapat penghasilan dan juga bisa mengasuh anak full?

Pak klo bikin toko kelontong gmn caranya kita bisa tau untungnya?

Dan gmn baiknya supaya toko itu berjalan dg normal?

Terimakasih

Ibu Ani yang saya hormati, pada idealitanya segala kebutuhan keluarga merupakan tanggung jawab seorang suami sebagai kepala rumah tangga. Bekerja dan mencari nafkah untuk anak dan isteri merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami. Hal ini hendaklah sudah menjadi paradigma setiap laki-laki yang ingin membangun rumah tangga. Artinya bahwa setiap laki-laki yang merasa siap untuk berumah tangga tentulah sudah memikirkan dengan baik untuk bagaimana ia dapat memenuhi segala kebutuhan rumah tangga nantinya.

Begitupula sebaliknya, seorang isteri sebaiknya adalah yang mampu mengurusi anak dan rumah tangga yang baik. Ia dapat memelihara dan menjaga keluarga di saat suami tidak ada di rumah. Itulah hal terpenting yang harus dilakukan seorang isteri, mengurus anak dan keluarga serta dapat menjadi pendukung suami dalam aktivitasnya. Adapuan bekerja tidak menjadi prioritas yang utama bagi seorang Isteri.

Namun tentu saja pembagian tugas tersebut perlu juga memperhatikan realita yang ada. Dalam membina rumah tangga sinergi antara suami dan isteri tentulah arus selalu ditumbuhkan dala berbagai hal termasuk dalam hal mencukupi segala kebutuhan rumah tangga. Disaat sang suami mempunyi penghasilan yang kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, peran isteri yang ikut membantu suami dengan ikut serta mencari nafkah adalah hal yang baik. Begitu pula sebaliknya melihat isterinya kecapekan dan lelah dalam mengurus keluarga apalagi sampai ikut bekerja mencari nafkah, suamipun harus rela untuk "ke dapur, ke sumur dan memberesi kasur." Suami pun harus siap mem back up pekerjaan rumah pun biasanya di pegang oleh isteri.

Inilah yang namanya sinergi, kerjasama dengan membantu kekurangan, kelemahan serta hal-hal yang tidak bisa ditangani oleh salah satu pihak dikarenakan keterbatasan yang dimiliki. Sehingga tidak ada pihak yang merasa dimanfaatkan oleh pihak lainnya.

Tentunya mengurus anak dan keluarga lebih utama dibandingkan seorang isteri keluar rumah untuk bersama-sama mencari nafkah keluarga, namun tentunya juga seperti yang dikatakan di atas bahwa kembali kita melihat prioritas urgensi dari apa yang harus kita dahulukan apakah lebih mementingkan pengasuhan anak dan keluarga atau mencari nafkah dengan mempertimbangkan manfaatnya bagi semua bukan hanya untuk kemudahan salah satu pihak saja

Mempunyai bisnis dari rumah merupan pekerjaan yang paling sesuai dengan kodrat seorang isteri karena hal itu menjadikan seorang isteri tidak melupakan pekerjaan rutinnya yakni mengurus keluarga.

Adapaun untuk masalah mengelola sebuah usaha kelontong, baik tentang perkiraan modal, keuntungan yang di dapat serta bagaimana dapat berjalan dengan normal, sebaiknya ibu dapat menanyakan kepada mereka yang ahli dalam bidang usaha.

Semoga bermanfaat