Ragu-Ragu

Assalam mu’alaikum

Apakah saya berdosa jika saya menjalin hubungan dengan orang yang akan menikah ? .Dia adalah kakak kelas saya . Dia sudah pernah mengutarakan ingin menikahi saya kurang lebih 2x . tapi saya selalu menolaknya dengan alasan dia adalah mantan dari teman2 terdekat saya dan orang tua saya tidak setuju. Yang terakhir dia menjalin hubungan dengan cewek lain sampai terjadi perbuatan zina.  sampai pada akhirnya sang cewek menunututnya untuk bertanggung jawab. Namun yang terjadi adalah ketika saya menyadari bahwa saya juga mencintai dia itu terjadi setelah kurang lebih 4 thn kita tdk bertemu. Dia juga mengatakan bahwa dia masih mencintai saya dan sampai kapanpun akan tetap mencintai saya. Ketika saya bertanya bagaimana dengan cewek yang akan menjadi istrinya dia menjawab saya tidak pernah mencintainya. Apa yang harus saya lakukan sedang hari pernikahan dia semakin dekat tapi qta berdua tetap berkomunikasi seperti biasanya. Saya menyadari apa yang say lakukan ini adalah menyakiti calon istrinya tapi saya mencintainya. Apa yang harus saya lakukan ???. Sedang dari pihak keluarga kami berdua tidak ada yang pernah setuju dengan hubungan kami ada atau tidaknya pernikahan dia. dari pihak keluarganya lebih setuju ia menikah dengan calon istrinya.

Wassalam

Wa’alaikum salam wr. wb.
Ananda Chasa yang dicintai Allah SWT, jika seseorang sudah akan menikah (tunangan) sebaiknya kita tidak menjalin hubungan lagi dengannya. Dalam Islam kedudukan tunangan (khitbah) adalah ikatan bahwa kedua belah pihak (lelaki dan perempuan) tidak lagi mau menerima cinta/pinangan orang lain. Jadi yang Anda lakukan dengan tetap menjalin cinta dan yang dilakukan si lelaki yang tetap mau menerima cinta Anda adalah hal yang dilarang dalam Islam (berdosa). Anda harus berani untuk memutuskan hubungan sama sekali dengan si lelaki tersebut. Jangan mudah tergoda oleh rayuan si lelaki tersebut yang masih mau bermain api padahal ia akan menikah. Jangan tergoda untuk merasa kasihan kepada si lelaki tersebut dengan alasan ia masih mencintai Anda. Walau pun itu benar, tidak baik jika hubungan Anda dengannya terus dilakukan. Hanya akan menumpuk dosa dan hanya saling menyakiti satu sama lain. Apalagi jika hubungan Anda dengannya terus dilakukan setelah ia menikah. Peluang untuk terjadinya perselingkuhan besar sekali dan Anda hanya akan menuai kehancuran demi kehancuran dalam hidup Anda karena tetap berhubungan dengan seorang lelaki yang telah menikah.
Ketahuilah Anada Chasa yang dirahmati Allah SWT, hidup harus dikendalikan oleh akal sehat yang dituntun oleh syariat Islam. Jangan hidup kita dikendalikan oleh perasaan. Walau perasaan itu adalah perasaan sayang dan cinta kepada orang lain. Banyak kisah-kisah tragis dalam kehidupan manusia yang terjadi atas nama cinta kepada lawan jenis. Yang akhirnya malah melencengkan tujuan hidup kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Jangan percaya dengan lagu-lagu atau novel-novel yang picisan yang terlalu mendewakan cinta kepada lawan jenis. Itu adalah semu dan sesat, yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Perasaan cinta kita kepada lawan jenis harus dikungkung oleh syariat Islam. Inilah cinta yang benar dan sejati dalam pandangan Allah SWT, pencipta dan pemilik kita semua.
Lupakan perasaan cinta kepadanya dan minta agar ia melupakan Anda. Cinta adalah bahasa perasaan yang bisa dihilangkan kehadirannya dalanhati kita. Caranya bagaimana? Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah :
1. Sibukkan diri dengan aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, sehingga kita tidak punya waktu luang untuk memikirkannya. Kalau malam juga mudah tidurnya, karena sudah terlalu lelah. Namun kalau waktu luang kita banyak, pikiran akan mengembara. Tabiat pikiran adalah mudah memikirkan hal-hal yang berkesan, enak dan indah. Memikirkan orang yang dicintai termasuk kriteria tersebut, sehingga akan semakin sulit kita melupakannya.
2. Jauhi interaksi langsung maupun tidak langsung dengan orang yang dicintai. Jika Anda satu organisasi dengan dia, mungkin Anda perlu cari organisasi lain. Buang juga benda-benda yang mengingatkan Anda kepada si dia. Bahkan kalau perlu jangan menerima telpon/sms darinya untuk sementara waktu atau seterusnya.
3. Jika Anda teringat dengan kebaikannya atau saat-saat indah dengannya, imbangi ingatan tersebut dengan mengingat-ingat kekurangannya atau saat-saat yang paling menyakitkan dengannya. Cara ini akan mengurangi rasa suka/cinta yang berlebih-lebihan dengannya.
4. Saingi rasa cinta Anda kepadanya dengan meningkatkan rasa cinta Anda kepada Allah SWT. Jika Anda mencintai Allah, niscaya rasa cinta (yang berlebihan) kepada orang lain akan hilang. Cinta kita kepada orang lain lebih bersifat universal dan rasional karena di hati kita hanya ada cinta sejati kepada Allah SWT.
5. Perbanyak ibadah dan berdoa yang sungguh-sungguh kepada Allah. Minta kepada Allah SWT untuk membalikkan rasa cinta Anda kepada si dia menjadi rasa hambar kepadanya. Ingat! Allah yang mempunyai hati kita dan Ia juga yang mampu membalikkan hati kita. Jika Anda mengatakan sudah berdoa kepada Allah tapi malah mimpi yang indah-indah dengan dia, itu berarti Anda tidak ikhlas dan sungguh-sungguh meminta kepada Allah untuk membantu Anda melupakannya. Mungkin malah Anda tidak ikhlas dengan kehendak Allah yang tidak menginginkan Anda bersama dengannya.
6. Yakini dunia tidak seluas daun kelor dan lelaki bukan hanya dia saja. Mungkin ada jodoh lain yang lebih cocok untuk Anda di tempat lain. Perluas pergaulan, sehingga kita bisa mendapatkan isyarat-isyarat cinta yang lebih universal dari lingkungan pergaulan kita yang luas tersebut.
7. Kalau sudah putus, jangan terlalu berangan-angan untuk rujuk kembali sehingga kita menjadi plin-plan bersikap kepadanya. Keinginan rujuk (nyambung) kembali membuat pikiran kita menjadi sulit melupakannya. Anggap saja Anda sudah putus selama-lamanya dengan dia, sehingga hati Anda tidak selalu ‘bermain-main’ memikirkan dia.
Demikian saran saya. Semoga Anda mampu melupakannya dan mendapatkan jodoh yang sholihah di kemudian hari dengan cara-cara yang Islami.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan