Kemarin saya baru saja menerima khitbah dari seorang ikhwan, saya ta’aruf lewat murabbi, dia baru 5 kali ikut pengajian rutin, tapi kata murabbi beliau insyaAllah beliau orangnya hanif, dan saya mantap menerima beliau karena yang membawa orang-orang sholih. Hari dan tanggal sudah ditetapkan dari keluarga kami berdua. Alhamdulillah sampai saat ini kami tidak pernah saling berhubungan walau sekedar sms. Kami memang ingin berkomitmen ketemu dan bertegur sapa besok ketika akad sudah dilangsungkan. Tapi entah kenapa semakin dekat hari H, saya semakin ragu dengan beliau saya binggung, apakah wajar seorang akhwat ketika menunggu akad, keraguan akan dirinya semakin besar. takut kedepan dia bisa bahagiakan saya tidak? takut saya bisa mencintainya atau tidak dan sebaliknya, apakah dia seperti ikhwan yang selama ini saya impikan atau tidak! apakah rasa takut ini datang dari setan yang mengusik niat baik saya untuk menikah. Mohon taujih dari ustadz.
Wa’alaikum salam wr. wb.
Saudara Syifa yang dimuliakan Allah SWT, Alhamdulillah Anda sudah berusaha menikah dengan cara-cara islami (tanpa pacaran). Namun setelah dipinang, muncul keraguan untuk melanjutkan ke tahap yang lebih serius (pernikahan). Hemat saya, apa yang Anda alami masih dalam taraf yang wajar.
Menurut beberapa ikhwan dan akhwat yang menikah tanpa pacaran, perasaan keraguan itu juga muncul dalam diri mereka. Jadi saya melihat hal ini sebagai fenomena yang wajar. Ada beberapa sebab mengapa muncul keraguan tersebut :
1. Karena tanpa proses pacaran, kita belum mengenal secara detail kepribadian calon pasangan masing-masing, sehingga wajar muncul pertanyaan-pertanyan tentang bagaimana kepribadian dari calon pasangan kita yang sesungguhnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menimbulkan keraguan yang kalau dipikirkan terus menerus akan semakin besar keraguannya.
2. Pernikahan adalah momentum yang penting dalam hidup. Pernikahan merubah cara hidup kita sebelumnya, sehingga wajar menimbulkan keraguan karena kita sadar akan mengalami proses perubahan hidup yang drastic dengan orang lain yang juga belum dikenal secara utuh.
3. Salah satu tipu daya syetan adalah membuat kita ragu-ragu dalam beramal shalih. Menikah adalah amal shalih, sehingga syetan berkepentingan untuk menumbuhkan rasa syak dan ragu-ragu dalam diri orang yang akan menikah. Oleh karena itu, sadarilah bahwa keraguan yang Anda alami memang merupakan tipu daya syetan, yang berkepentingan untuk menghalangi Anda dalam beramal sholih, minimal membuat Anda melakukan amal dengan tidak ikhlas.
Jadi saran saya, teruskanlah niat Anda untuk menikah (apalagi Anda sudah dipinang/khitbah). Keraguan yang Anda alami adalah hal yang wajar. Kurangi rasa ragu-ragu itu dengan banyak berdoa dan beribadah kepada Allah SWT serta banyak bersangka baik kepada takdir Allah SWT yang sedang Anda jalani saat ini.
Demikian saran saya. Semoga Anda mendapatkan jodoh yang sholih dan dapat membentuk rumah tangga sakinah, mawaddah war rahmah.
Salam Berkah !
(Satria Hadi Lubis)