Ustadz anak saya sudah lulus TK, dan saat ini mau masuk SD. Saya ingin memasukan dan menyekolahkan anak saya berdasarkan syar’i tanpa melalui titp menitip ataupun sogok menyogok. Karena saya tidak mau memberikan jalanyangharam buat anak saya.
Anak saya sudah 2 kali ikut testing pertama ke Sekolah berstandar Internasional (SBI) danyangkedua sekolah berstandar nasional (SBN). Kedua duanya gagal. Terutama ketika mengikuti testing SBN, ternyata teman2nya yang kwalitasnya berada di bawah dia (menurut guru TK-nya) diterima, sementara anak saya tidak. Isteri saya bilang kepada saya, bahwa ibu-ibu temen anak saya mengatakan bahwa anak-anak mereka diterima karena titip sama guru SD tersebut dengan janji apabila anaknya diterima akan diberi sejumlah uang. Dan mereka mengatakan isteri saya terlalu jujur, dengan tidak mau menitipkan anak saya kepada guru SDyangakan membantunya. Saya sedih sekali mendengar hal itu, terutama melihat anak saya. Saya bukan tidak mampu menyogok guru SD itu, tapi saya tidak mau melakukan hal-hal yang haram buat masa depan anak saya.
Sebentar lagi anak saya akan mengikuti testing ke SDN Regular. Saya takut anak saya tidak diterima lagi ustad. Ke mana dia harus mencari sekolah kalo semua sistem penerimaan sekolah melalui sogok menyogok. Kalo saya ingat anak saya, ingin rasanya saya mengikuti arus dengan menitipkan anak saya keguru SD. Tapi nurani saya menolak melakukan hal tersebut.
Pertanyaan saya:
1. Apakah menitipkan anak ke guru dengan janji apabila diterima akan diberikan sesuatu termasuk suap dan termasuk tindakan haram..?
2. Apakah jalan yang saya tempuh ini merupakan jalan yang benar, meskipun konsekuensinya anak saya menajdi korban sistem permainan orang tua teman2nyayangmelakukan suap ke guru.?
Mohon pencerahannya. Syukron ustadz.
Bapak Wijaya yang saya hormati, saya sangat mengapresiasi sikap Bapak yang bisa istiqamah memegang prinsip serta tidak mudah ikut terpengaruh dalam sebuah budaya yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh sesuatu seperti yang dilakukan oleh teman-teman isteri Bapak.
Memang merupakan kewajiban orang tua untuk dapat memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya. Namun pula harus sangat perlu diperhatikan adalah mendidik anak dengan keteladanan dan budi pekerti yang baik. Spirit yang harus dibangun adalah bahwa apapun yang ingin diraih hendaklah melalui perjuangan atau usaha terlebih dahulu dengan menujung tinggi sportifitas dan kejujuran.
Adalah hal yang patut dipertanyakan bila ketika kita ingin membangun sebuah bangunan indah nan megah, namun dimulai kita memulainya dengan bahan-bahan yang kotor. Walaupun bangunannya dapat tegak berdiri namun kotorannya akan tetap menempel bersama bangunan tersebut. Sangat disayangkan bangunan megah namun tidak seutuhnya bersih.
Begitulah pula kita, menginginkan anak kita berprestasi dan menjadi anak pintar dan berkualitas, namun alangkah malangnya bila hal itu dibangun dengan cara-cara kotor dan tidak mendidik. Kepintaran yang didapat dari hasil yang menyimpang dari prosedur sebenarnya, tentulah cela ini akan melekat langsung ataupun tidak langsung pada si anak.
Perlu pula dperhatikan bahwa kita perlu memperhatikan daya penerimaan anak terhadap lingkungan belajar di sekitarnya. Kita akan merasa kasihan melihat anak kita dipaksa untuk bersaing dengan teman-temannya yang mempunyai kualitas kepintaran di atas rata-rata anak kita sehingga akan berakibat pada perasaan rendah diri dalam bergaul dengan teman-temannya. Dampak psikologis ini hendaknya pula juga perlu diperhatikan oleh para orang tua ketika akan memasukkan anaknya dalam lingkungan sekolah yang baru dan berstandar tinggi.
Memasukkan anak pada sekolah yang berkualitas dan berstandar tinggi bukan satu-satunya cara agar seseorang menjadi pintar dan berkemampuan tinggi. Masih banyak jalan untuk bias membimbng dan mengarahkan kecerdasan seorang anak dalam mengaplikasikannya. Misalnya walaupun bersekolah dengan standar regular, kita juga bias menambahkan pembelajarannya melalui bimbingan belajar atau les private serta kursus lainnya dengan menyesuaikan dengan bakat dan minat dari anak. Penambahan belajar tambahan dapat menambah akselerasi anak dalam menerima sebuah pelajaran yang pada akhirnya pola piker anak kita tidak akan berbeda jauh dengan mereka yang bersekolah pada tempat yang mempunyai standar yang berkualitas.
Telepas dari hal-hal di atas, tidak ada salahnya kita berpikir positif dalam menyikapi peristiwa ini. Mungkin inilah jalan yang terbaik yang Allah telah gariskan untuk perjalanan pendidikan anak Anda.. Allah lebih meridhoi dan memilih anak Anda menjadi anak yang pintar dan sholeh melalui sekolah regular yang akan membawanya menuju kepribadian yang sebenarnya melalui cara-cara yang legal dan bersih. Saatnya kini untuk orang tua membimbing dan mengarahkan anak-anak kita dalam menempuh pendidikannya dengan memberikan seluas-luasnya media-media pembelajaran yang ada. Kasih sayang dan perhatian orangtua pun sangat diperlukan anak-anak ketika ia sedang menuntut ilmu.
Semoga bermanfaat.