Asslm pak satria,
Saya pelajar sma, saya ingin bertanya. dalam memahami pelajaran saya cukup baik, tapi saya mudah lupa akan pemahaman yang kemarin. apa ada penyebab tertentu dari segi agama yang menyebabkan saya mudah lupa pemahaman? Nilai ulangan ipa saya juga standar. padahal dulu saya anak pintar. saat ini saya sedang depresi berat, saya sangat terpukul melihat nilai kimia saya.. saya anak rohis pak, saya sangat malu karena saya tidak bisa menyeimbangkan antara ibadah dengan prestasi saya saat ini.. apalagi saya ada pada kelas ipa unggulan di sekolah.. saya sudah ikut les, mengurangi kegiatan, ikut jam tambahan di sekolah, mendekatkan diri pada allah, berbakti sama ortu. saya juga selalu yakin bahwa yang terjadi pada saya adalah sudah kehendaknya. apakah ini hukuman buat saya? Atau cobaan? Sekarang apa yang sebaiknya saya lakukan ya pak? Sya sangat tidak ingin mengecewakan ortu dan guru saya..
Terimakasih banyak ya pak….
Saudariku yang dirahmati Allah SWT, dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Saudariku, merupakan sebuah kewajaran jika kita sebagai manusia mengalami peristiwa yang membuat kita kadang merasa bahagia, senang, rindu, sedih, kecewa, dan perasaan lainnya. Perasaan – perasaan itu bukanlah suatu kesalahan jika ada pada diri kita yang lemah ini. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita mengelola perasaan kita tersebut menjadi sebuah hal yang positif untuk diri kita yang mendorong kita menjadi lebih baik lagi.
Ingat-ingatlah betapa banyak nikmat yang masih kita rasakan saat ini. Orang tua yang mengasihi kita. Canda tawa saudara-saudara kita. Nasihat guru-guru kita. Sepasang tangan, kaki, mata, kecerdasan akal yang begitu mengagumkan dan yang terbesar adalah saat ini kita masih merasakan nikmat Iman dan Islam.
Yakinlah bahwa Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, Teruslah bergabung bersama rohis menjadi orang yang termasuk penolong agama yang diridhoi Allah ini. Dan bersabarlah pada jalan ini, maka Anda akan termasuk orang yang beruntung.Teruslah maju jangan pernah berpikir untuk putus asa
Mengenai nilai yang kurang memuaskan, belajar adalah syarat utama yang harus kita penuhi. Dengan demikian, segala pendukung dari aktivitas “belajar” tadi menjadi sama pentingnya dengan “belajar” tersebut. Pendukung tersebut antara lain, makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, ketenangan jiwa, waktu yang cukup. Beraktivitas dengan porsi/kadarnya yang sesuai akan membuat kita merasa nyaman karena sesuai dengan fitrah yang diberikan Allah, yakni keseimbangan dalam hidup. Yakinlah bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu maka ia akan mendapatkannya.
Nah…bagaimana jika belum kunjung sukses juga atau belum kelihatan hasilnya, atau belum mendapatkan nilai yang sebagaimana yang kita inginkan, maka bersabarlah dan tetap terus optimis dan tetap belajar. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Tugas anda (dan saya) adalah terus berusaha. Biarkan Allah yang Menentukan mana yang terbaik untuk kita.
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)