2 kali saya berpacaran 2 kali saya dikecewakan.Dalam hubungan tersebut saya berusaha untuk menjadi seseorang yang baik.Tapi kenapa ya semuanya selalu mengecewakan, dan kesemuanya selalu saja saat ingin mengakhiri hubungan tersebut selalu pasangan saya melakukan shalat tahajud terlebih dahulu dan dengan jawaban kalau saya bukan yang terpilih.Sadar tidak sadar saya frustasi untuk menjadi sesorang yang baik bagi pasangan saya.Apakah benar ungkapan Nice guys itu selalu finish terakhir.dan beraku pada diri saya……mohon pendapatnya pak ustadz
Saudara penanya yang dirahmati Allah SWT, dua kali berpacaran dan dua kali putus karena pasangan menarik diri setelah sholat istikhoroh. Menurut pengalaman saya, seringkali orang mengkambinghitamkan sholat istikhoroh sebagai alasan untuk menerima atau menolak sesuatu (termasuk dalam hal menerima atau menolak jodoh). Hal ini keliru, sebab fungsi sholat istikhoroh bukan untuk memilih keputusan mana yang akan diambil, tetapi untuk berserah diri kepada Allah tentang keputusan yang telah kita ambil. Coba saudara penanya buka kembali hadits-hadits tentang sholat istikhoroh. Disitu akan terlihat bahwa sholat istikhoroh digunakan Nabi Muhammad saw bukan untuk memilih keputusan, tetapi untuk memantapkan keputusan yang telah diambil. Untuk mengambil keputusan bukan sholat istikhoroh sarananya, akan tetapi akal/logika yang sehat. Salah satunya dengan menimbang-nimbang secara rasional mana yang baik dan buruk dari setiap alternatif yang ada.
Jadi selama ini banyak orang yang salah kaprah tentang fungsi sholat istikhoroh. Sungguh Allah yang Maha Bijaksana tidak mungkin menganjurkan kita untuk mengambil keputusan dengan mengandalkan tanda-tanda dari sholat istikhoroh yang sangat subyektif dan seringkali tidak masuk akal. Ada orang yang yakin bahwa setelah sholat istikhoroh, Allah akan memberikan tanda-tanda berupa mimpi atau firasat tentang keputusan yang akan diambilnya. Misalnya, kalau jodoh tidak cocok mimpinya berupa wanita lain yang bersanding dengannya. Atau kalau berupa firasat tandanya perasaan tidak enak/tidak tenang terhadap salah satu keputusan. Mimpi dan firasat sesungguhnya tidak dapat dijadikan sandaran utama dalam mengambil keputusan. Yang perlu dijadikan sandaran utama dalam mengambil keputusan adalah pertimbangan yang logis (ilmiah) berdasarkan dalil aqli (akal) dan naqli (al Qur’an dan Hadits), bukan mengandalkan mimpi dan firasat. Para ulama sepakat bahwa mimpi dan firasat sangat bersifat pribadi dan subyektif, sehingga tidak boleh digunakan dalam mengambil keputusan (berfatwa).
Jadi kembali kepada pertanyaan saudara, ada dua kemungkinan mengapa anda dua kali ditolak setelah pasangan Anda sholat istikhoroh. Pertama, mungkin pasangan Anda salah kaprah tentang fungsi sholat istikhoroh, sehingga mengandalkan tanda-tanda sholat istikhoroh yang sangat subyektif dalam mengambil keputusan. Dengan kata lain, pasangan Anda mengambil keputusan yang tidak logis dalam memutuskan hubungan dengan Anda. Kedua, mungkin alasan sholat istikhorah hanya dalih untuk memutuskan hubungan dengan Anda. Alasan yang sebenarnya tidak diutarakan kepada Anda karena khawatir menyinggung perasaan Anda atau keluarga Anda. Ada baiknya Anda instrospeksi secara logis mengapa dua kali gagal dalam berhubungan. Mungkinkah karena ada sifat atau perilaku Anda yang kurang baik (kurang disenangi laki-laki)? Cobalah mengkoreksi diri secara adil dan rasional agar hal tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
Yang jelas, yakinlah saudaraku bahwa Allah telah memilihkan jodoh untuk kita. Cepat atau lambat ia akan hadir dalam kehidupan kita. Wallahu’alam.
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan
——–