Mudah Tersinggung

Assalamualaikum..

Ustadz Satria yang saya muliakan, saya sedang memimpin sebuah perusahaan kecil dibidang advertising. Saya sangat punya motivasi besar untuk mengembangkan usaha ini. Tetapi ternyata aspek kepribadian saya belum saip untuk menghadapi masalah.

Meskipun saya berusaha untuk tetap bertahan memimpin usaha ini. Saya sangat sensitif dan mudah tersinggung. Ketika apa yang saya harapkan ternyata tidak di penuhi oleh orang di atas saya (komisaris), sepertinya masih belum percaya.

Terkadang saya berfikir utk mengundurkan diri, namun sayang karena sudah banyak dikenal orang ditambah lagi sudah menampakkan gambaran perkembangan perusahaan.

Saya mohon bantuan untuk diberikan penguatan, dan atas jawaban yang diberuikan saya mengucapkan terima kasih, wassalam

Bu Nur yang saya hormati, yang terpenting dalam pekerjaan kita adalah apa yang bisa kita hasilkan dengan seoptimal mungkin dan dengan kepuasan diri terhadap apa yang telah kita perbuat. Artinya bahwa selama kita telah bersungguh-sungguh mengeluarkan segenap potensi dan tenaga yang kita punya untuk menghasilkan suatu karya. Itulah prestasi kita.

Suka atau tidak suka orang lain hanyalah subyektifitas dari orang tersebut dalam memandang karya Anda. Hal ini bisa dikarenakan beberapa faktor seperti, citra rasa yang berbeda, pikirannya belum ‘nyambung’ dengan apa yang kita inginkan, adanya agenda tersembunyi seperti menunggu reaksi kita ketika ditolak, hingga alasan yang memang sudah tidak suka dari awalnya.

Tapi semuanya kembali kepada kita untuk selalu berpikir positif, karena salah satu syarat seseorang untuk sukses adalah bahwa ia selalu berpikir positif. Belum percayanya atasan Anda, mungkin dikarenakan ia belum (bukan tidak) melihat hasil ataupun proyeksi-proyeksi yang ingin Anda raih. Tekad yang bulat serta gambaran yang utuh tentang keberhasilan yang Anda inginkan belum tertangkap dengan baik oleh atasan Anda. Mungkin dikarenakan Anda belum mempresentasikannya dengan lugas, terinci dan lebih riil. Atau dapat pula karena atasan Anda ingin melihat lebih dulu prestasi-prestasi kerja yang Anda capai selama ini.

Berbesar hatilah, jadikan setiap penolakan ini sebagai cermin diri. Jadikan sebagai batu asahan yang terus mengasah diri dan potensi Anda untuk lebih baik dan dapat menjadi pelajaran di mana letak kesalahan-kesalahan yang selama ini mungkin saya secara tidak sengaja kita lakukan.

Insya Allah, penolakan atasan Anda bukanlah akhir dari segala-galanya. Justru merupakan sebuah evaluasi dan controlling bagi Anda dalam meniti kariri kesuksesan.

Semoga bermanfaat