Menghilangkan Rasa Trauma

Assalamualaikum ,

Saya seorang karyawan yang sudah bekerja kurang lebih 9 tahun. dalam pengalaman kerja, saya pernah bekerja dg orang non muslim(chinese) selama 3 tahun. disana saya slalu mendapatkan perlakuan yag buruk. tapi saya tetap bersabar sambil mencari pekerjaan yang lain, tapi saya ga dapet2 pekerjaan tempat lain sampai akhirnya saya hamil, semakin saya terzholimi lah saya pada saat itu. saya harus lembur sampai jan 10 dan 11 malam. tenaga saya di forsir dan saya sering dibentak2 , layaknya saya bukan manusia. pada usia kehamilan saya jalan 8 bulan saya mengajukan cuti atas anjuran dokter. saya takut terjadi sesuatu dengan kandungan saya.tapi pihak perusahan tidak terima saya mengajukan cuti.akhirnya saya di PHK dan pengganti pesangon saya yaitu uang cuti slama 3bulan.saya di perbolehkan lagi kerja dengan status karyawan baru,dengan gaji dari awal.tapi saya sudah tak peduli lagi, yg saya fikirkan saat itu bagaimana saya menyelamat kan kandungan saya.

Alhamdulillah anak saya lahir denangan slamat dan setelah 3 bulan saya menganggur, saya mendapat kan pekerjaan baru dan usaha baru pula. tapi semenjak itu saya merasa anti dengan orang chinese. apalagi jika saya berhadapan dengan mereka dan berbisnis dengan mereka. yang ada dalam fikiran saya, mereka akan menzhalimi saya. jadi saya harus ambil sikap dahulu terhadap mereka.

bagaimana  cara menghilangkan rasa ketakutan saya akibat trauma saya ini. saya bingung, padahal saya slalu berdoa supaya hati saya di jauhkan dari dendam. dan yang saya bingung kenapa dalam berbisnis saya dipertemukan dengan orang chiness.

maaf  klo saya mendeskriditkan suatu bangsa/suku.

Saudaraku yang dicintai Allah SWT, dari cerita yang Anda sampaikan dapat saya simpulkan bahwa masalah utama Anda adalah pengalaman buruk bekerja bersama orang chinese. Perlu diketahui bahwa kesalahan bersifat pribadi, sehingga kita tidak dapat menggeneralisir kesalahan untuk semua suku/bangsa yang sama. Tidak adil jika kita berbuat demikian. Padahal Islam sangat menjunjung keadilan. Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. 5 : 8). Jadi sebaiknya Anda tidak mengeneralisasikan semua orang Chinese seperti orang Chinese yang pernah berlaku buruk pada Anda.

Untuk mengatasi masalah ini, menurut saya yang Anda dapat lakukan adalah dengan mengubah pemikiran negatif menjadi tindakan positif. Ada pepatah mengatakan "Anda tidak dapat mencegah burung kesedihan melayang di atas kepala Anda, tetapi Anda dapat mencegahnya bersarang di rambut Anda". Jika Anda mampu melihat apa masalahnya, ingatlah bahwa Anda pasti juga mampu untuk memperbaikinya. Pada awalnya banyak diantara kita merasa sulit untuk melihat masalah yang sebenarnya. Jika Anda melihat masalahnya, Anda sudah menempuh separuh jalan dalam proses memperbaikinya. Pastikan ‘pemikiran negatif’ menjadi petunjuk Anda dalam mencapai sasaran Anda, bukan dinding penghalang yang menghentikan Anda.

Tak bisa dihindari, dalam hidup ini pastilah kita akan bertemu dengan momen-momen yang sarat dengan pembelajaran, baik berupa kesulitan, rintangan, cemoohan, hinaan, bahkan kegagalan. Jika kita memaknai dengan sikap negatif, maka kita akan makin terjerumus dalam himpitan beban dan penderitaan yang berkepanjangan. Tetapi, jika kita memaknainya dengan sikap optimis positif dan kaya mental, kita akan mampu mengubah setiap momen menjadi batu pijakan guna mencapai kesuksesan.

Mari kita biasakan untuk menanamkan sikap optimis positif, menumbuhkan kekayaan mental, berjuang keras, dan senantiasa membawanya dalam doa, dan dengan demikian kita akan mampu mengubah keadaan kritis menjadi sebuah kesempatan, serta kegagalan menjadi kesuksesan! … Luar Biasa!

Salam Berkah!

Satria Hadi Lubis