Menghapus Amarah

Assalamu’alaikum wr. Wb. Saya pernah mendengar seorang rekan kerja mengatakan "Bencilah sikap jelek seseorang tapi jangan membenci orangnya", apakah pendapat ini benar, bagaimana menyikapinya.. karena terkadang sangat sulit untuk mengaplikasikannya di lingkungan kerja. Yang kedua; bagaimana menghilangkan amarah yang selalu timbul jika bertemu dengan orang yang kita benci. Saya telah mencoba untuk menghilangkan rasa benci tersebut namun tetap saja rasa benci itu selalu hadir jika melihat orang tersebut baik secara tidak sengaja berpapasan ataupun ketika harus berdialog langsung karena hubungan kerja. Atas saran dan masukan dari Bapak Hadi saya ucapkan terima kasih Wa’alaikum salam wr. Wb. M iskandar

Assalamulaikum. wr wb.

Bpk Iskandar yang saya hormati, rasa benci, marah ataupun suka merupakan hal manusiawi yang ada pada diri kita. Namun demikian yang harus menjadi perhatian kita pada masalah ini adalah bagaimana kita dapat menempatkan rasa kita tersebut sesuai dengan tempatnya.

Artinya bahwa ketika kita marah kepada seseorang, pada saat apa rasa marah itu dapat kita tunjukkan dan bagaimana kita dapat mengelola rasa marah tersebut sehingga tidak meluap-luap dan membabi buta.

Berpikirlah positif. Tiada salahnya pula Anda mencoba melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang yang Anda benci. Ingat-ingatlah segala kebaikan yang pernah ia berikan kepada Anda dan apa saja darinya yang justru menguntungkan dan mempermudah Anda dalam berkarir. Insya Allah Anda dapat meminimalkan rasa benci Anda.

Wassalamu’alaikum.