Assalamu’alaikum Wr Wb…..
Saya seorang ikhwan,berumur 30 Th.saat ini saya ingin sekali menyegerakan ibadah Nikah. Namun sampai saat ini saya belum juga di berikan jodoh saya,bahkan saat ini saya sedang ta’aruf dng seorang akhwat yang insya allah ibadah serta ketaatan kepada kedua orang tuanya baik sekali,namun ibu dari akhwat tersebut belum juga mau merestui hubungan kami berdua. bahkan akhwat tersebut sudah membicarkan tetang keinginan saya ini namun ibu akhwat tersebut tidak mau merestui kami berdua,beliau sempat melontarkan kata kami boleh menikah namun akhwat tersebut tidak lagi di anggap sebagai anak kandung ibu tersebut.
Saya dan akhwat tersebut menjadi dilema,harus bersikap bagai mana ? memang sebelum ibu tersebut melontarkan kata-kata tersebut saya pernah di ajak akhwat tersebut untuk bersilahturahmi kerumah beliau,namun ini semua keinginan ibu akhwat itu,namun setelah saya bersilahturahmi ibu tersebut lalu melarang hubungan kami,padahal saya dan ibu itu tidak pernah membicarakan apa-apa selain keadaan keluarga masing-masing,apakh ini yang membuat beliau tidak merestui hubungan kami ? suatu ketika saya mencari – cari apa yg membuat ibu tersebut tidak mau merestui hubungan kami,beliau ingin sekali mendapatkan calon suami untuk anaknya setara dng pendidikan anaknya,memang kami berbeda pendidikan akhwat lulusan sarjana pendidik,sedang saya SLTA tetapi saat ini saya sedang menempuh pendidikan sarjana tersebut.
saya terkadang berpikir apakah salah bila saya mendambakan seorang calon istri yang baik ibadahnya serta taat kepada kedua orang tuanya,karena setelah sekian lama saya berdo’a agar di pertemukan jodoh yang seiman,taat ibadah,serta taat kepada orang tua.namun akhirnya saya di pertemukan dengan seorang akhwat tersebut,saya terkadang iri melihat teman-teman saya yg sudah memiliki momongan sedang saya masih saja melajang,walaupun saya sudah memiliki calon istri namun orang tua calon saya belum juga mau menerima kekurangan saya.
Apak karena saya miskin,atau karena saya jelek,gendut sehinga berangapan ibu akhwat tersebut tidak mau merestui hubungan kami,Pak ustad yg baik mohon kiranya saya dapat diberikan solusi karena saya angat mendambakan seorang pasangan,bahkan saya untuk menhindari nafsu tersebut saya melakukan puasa senin dan kamis agar menhindari dari nafsu setan.saya juga bila malam tiba melakukan ibadah sunah yg rosullulah lakukan agar saya dapat di kabulkan hajat saya ini,ternyata ALLAH masih sangat sayang dng saya.semoga pak ustad dapat memberikan jalan yang dapat saya pilih,saya tak sangup bila harus berpisah dng akhwat tersebut,bagai mana cara menjemput jodoh yg di sukai ALLAH swt
Ananda Eko Purwanto yang dirahmati Allah SWT, yakinlah bahwa kalau akhwat tersebut memang jodoh Anda, ia tidak akan kemana-mana . Tugas Anda sekarang adalah berdoa, baru berusaha, dan ditutup dengan doa lagi. Jangan kita berdoa hanya ketika upaya sudah ‘mentok’, tapi berdoalah terus menerus tanpa kenal lelah sembari berusaha yang sungguh-sungguh.
Berdoalah kepada Allah SWT agar Anda mendapatkan jodoh yang baik terserah pilihan-Nya. Jangan “memaksa” Allah agar Anda mesti berjodoh dengan akhwat yang sekarang. Allah lebih tahu mana yang baik dan buruk untuk kita. Sedang kita seringkali meminta sesuatu kepada Allah SWT dengan kebodohan dan kepicikan kita. “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2 : 216). Berdoalah dengan khusyu dan berkesinambungan, terutama di saat dan di tempat dimana doa lebih maqbul (diterima oleh Allah SWT). Misalnya, di saat sholat tahajud, di saat pagi atau sore hari, di antara azan dan iqomat, dan lain-lain.
Lalu lakukan usaha dengan membujuk akhwat tersebut agar mau mensosialisasikan Anda kepada ibunya, terutama berdiskusi agar ibunya mau menerima Anda. Bisa juga Anda/akhwat tersebut meminta bantuan orang lain yang disegani ibunya (bisa kakak ibu, paman, orang tua ibu, dan lain-lain) untuk membantu mensosialisikan diri Anda agar diterima ibunya. Saya sarankan, jangan Anda sendiri yang mendekati ibunya, tetapi akhwat itu atau orang lain yang disegani ibunya yang melakukan pendekatan. Jelaskan pada ibunya bahwa dalam Islam itu yang paling penting bukan sekufu (sepantar) dalam harta, pendidikan dan keturunan, tetapi sekufu dalam agama (akhlaq).
Jika akhwat tersebut atau orang lain yang membantu mensosialisasikan Anda tidak berhasil membuka hati ibunya, maka terimalah kegagalan berjodoh dengan akhwat tersebut dengan lapang dada. Jangan paksakan diri Anda untuk menikah dengan akhwat tersebut tanpa restu orang tuanya. Sebab dalam Islam, restu orang tua (terutama ibu) terhadap anak perempuan merupakan syarat pernikahan yang diridhoi Allah SWT. Ambil hikmahnya bahwa akhwat tersebut memang bukan jodoh Anda. Dan yakinlah ada jodoh lain yang lebih baik yang sedang menanti Anda. Lupakan akhwat tersebut sebisa mungkin. Jangan terpenjara dengan hanya satu pilihan (yakni akhwat tersebut). Bergaullah seluas-luasnya untuk mendapatkan jodoh baru, sambil terus berdoa dengan khusyu dan berkesinambungan kepada Allah SWT.
Semoga Anda segera mendapatkan jodoh yang sholihah!
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan