Saya memiliki komunitas di kantor yang tujuan utamanya untuk menebarkan dakwah. Awalnya dari email kemudian berkembang di mading masjid dan salah satu misi kami adalah mengadakan kegiatan dengan skala besar di kantor. Sejarahnya dulu ketika saya masih belum ada di lingkungan kerja tersebut untuk mengadakan kegiatan besar sangatlah sulit selain karena manpower juga ada hambatan internal. Beberapa hari lalu oleh Allah kami diberi kesempatan untuk mengadakan kegiatan namun persetujuannya baru bersifat lampu hijau saja. Untuk itu kami perlu mendiskusikan bersama, namun waktu serasa tidak dapat mempertemukan kami. Kondisi dasarlah yang menjadi penghalang (ada yang sudah berkeluarga), yang ingin saya tanyakan bagaimana memotivasi rekan kerja tersebut dengan cara yang syar’i (karena saya satu2nya wanita) dalam kondisi saya yang tidak dapat berinteraksi langsung dengan mereka? Bagaimana caranya memanage waktu supaya tawadzun antara berdakwah dan bekerja?
Jazakallah Khoir
Berbicara tentang dakwah dikantor atau sering juga disebut dakwah perkantoran memang mempunyai ciri khas tersendiri. Karena orang-orang yang berkecimpung di dalamnya merupakan para profesional yang mempunyai tuntutan untuk berproduktivitas tinggi serta terikat dengan aturan-aturan perusahaan.
Kurangnya para profesional untuk terjun dalam dakwah biasanya terkait dengan dua hal di atas yakni, apakah bila mereka menggeluti bidang dakwah akan mengganggu hasil kerja dan jenjang karir yang ingin diraih. Dan apakah kegiatan itu akan berbenturan dengan aturan-aturan yang ada di perusahaan.
Oleh karenanya seni berdakwah (fiqhud dakwah) juga dibutuhkan di sini, bagaimana kita mengemas dakwah di dalam lingkungan perkantoran menjadi sebuah energi dalam beraktivitas dan berkarya. Termasuk pula dalam mengajak rekan-rekan kita untuk terlibat aktif dalam organisasi dakwah di perkantoran.
Ubahlah cara pandang yang menyatakan bahwa berorganisasi dakwah dan berkarya dalam perusahaan adalah hal yang berjalan pada rel masing-masing. Namun berilah pemahaman bahwa dakwah itu tiadalah lain merupakan ‘darah’ bagi setiap manusia dalam berproduktivitas. Bukankah adalah hadits yang mengatakan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Lalu buatlah kegiatan-kegiatan yang mengandung dua unsur tersebut, misalnya Manajemen Waktu, Pengembangan Potensi, Manajemen Tim, Motivasi dan sebagainya dengan muatan religius..
Semoga bermanfaat