Memberikan Motivasi Untuk Pasangan

a’kum..

saat ini saya lg menjalani hub dgn seorg duda anak 1. percerain mereka krn ada PIL  dalam pernikahan mereka. perkenalan saya dgn nya melalui mbak saya yang kebetulan berteman dgn mbaknya. permasalahnnya, dlm hub saya ini, sebut saja namanya si A, masih belum bisa membuka hati u saya. walaupun d akuinya kalo perasaan sayang n suka ke saya sudah ada. tapi dia masih merasa takut u melangkah ke hub yg serius, mengingat pernikahannya gagal karena istri yg tidak setia.n dia takut akan mengecewakan saya. padahal saya berkali-kali mengatakn kalo dia harus mencoba, karena kalo segala sesuatu tdk d coba maka tidak akan berhasil.yg ingin saya tnyakn, tindakan apa yg harus sy lakukan, apakh salah kalo sy tetap menunggu sampai A bisa bener2 membuka hati u saya, walaupun dia tidak ingin sy lakukan itu?terus motivasi yg bagaimana yg harus sy berikan pada A agar dia bisa kembali bangkit dari kesedihannya.

Saya sangat mengharapkan saran dari Ibu/ Bapak. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.Wassalam..

Wa’alaikum salam wr. wb.

Saudariku yang dimuliakan Allah SWT, dalam permasalahan yang Anda sampaikan saya dapat menyimpulkan bahwa laki-laki itu (maaf) sebetulnya tidak mencintai Anda. Ia tidak berterus terang kepada Anda karena khawatir menyinggung perasaan Anda. Yang dikemukakannya hanya dalih untuk menghindar dari Anda tanpa menyakitkan perasaan Anda. Oleh sebab itu, saran saya sebaiknya Anda tidak usah menunggu kesiapan dia. Lebih baik anda mencari jodoh (pria) lain yang lebih siap dan lebih baik dari pada dia (maaf, apakah Anda sudah mengetahui faktor penyebab mengapa mantan isterinya selingkuh? Mungkinkah karena ada kesalahan juga dari pihak suami, misalnya selingkuh lebih dulu??).

Namun saran saya sebaiknya Anda mencari jodoh yang lain saja. Jika Anda menunggu hatinya terbuka untuk Anda, sementara Anda berlama-lama berpacaran dengannya maka yang lebih banyak merugi adalah diri Anda. Umur Anda makin bertambah, peluang untuk terjerumus pada dosa maksiat semakin besar, dan kesempatan Anda untuk mecari jodoh lain juga menyempit. Ujung-ujungnya penantian Anda hanya sia-sia belaka. Atau kalau pun di kemudian hari ia menikahi Anda, mungkin juga karena terpaksa dan kasihan kepada Anda yang telah menunggu sekian lama. Perlu diketahui, bahwa menikah atas dasar kasihan dan bukan cinta sangat rentan dengan konflik (perceraian).

Oleh sebab itu, saran saya sebaiknya lupakan dia. Cari jodoh yang lain dan jangan terlalu larut dengan perasaan Anda yang terlanjur cinta kepadanya. Perluas pergaulan Anda atau minta bantuan kepada orang-orang terdekat di sekitar Anda untuk mencarikan Anda jodoh yang lain. Insya Allah, jika kita sabar dan rajin berdoa serta terus memperbaiki diri, maka jodoh yang lebih baik mungkin sedang menunggu kita di tempat dan waktu yang berbeda.

Demikian saran saya, semoga bermanfaat.

Salam Berkah,

(Satria Hadi Lubis)