Bismillah Pak satria, saya memiliki kakak perempuan yang sudah menikah dan memiliki dua anak laki-laki (yg pertama usia 5 tahun, yangkedua usia 1 tahun) dan saat ini sedang hamil masuk usia kehamilan bulan ke 3. Akhir-akhir ini kakak saya tersebut (sebut L) terlihat tidak memiliki semangat hidup dan bawaannya bermalas-malasan. Sebelumnya memang ada kejadian, kalau L merupakan korban KDRT oleh suaminya, bahkan L menceritakan bahwa dirinya selamanya 3 tahun berada dalam kecemasan dan ketakutan. Akhirnya keluarga memutuskan untuk memisahkan L dengan suaminya. Setelah berpisah degan suaminya, pada awalnya L bersemangat untuk mengajar dan mencari uang untuk biaya hidupnya. Tapi beberapa pekan terakhir ini, kami melihat kejanggalan di diri L. L sering mengeluh, dan malas bekerja dengan alasan sakit sedang hamil. padahal sepengamatan kami, fisiknya sehat-sehat saja. Dan yang paling kami kesalkan atas sikapnya yaitu, sering mengeluh, atau menunjukkan kalau dia itu sakit. Sampai akhirnya kami mencuekannya karena bosan mendengar keluhannya dan seperti tidak memiliki semnagat hidup. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya menyemangati L supaya dia lebih bersemangat dalam semua aktifitas. Kami sudah mengajaknya berbicara dan memotivasinya untuk terus bersemangat. Terima kasih untuk jawabannya. Wassalamualaikum wr. Wb
Ananda Ia yang saya hormati, dari uraian Anda di atas, Kakak Anda (L) awalnya tampak mengalami trauma psikologis akibat selama 3 tahun berada dalam kecemasan dan ketakutan dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dan menjadi salah satu jalan keluar bila akhirnya harus dipisahkan dengan suaminya. (cerai?).
Namun ada satu hal yang terlupakan oleh Ananda Ia dan keluarga, dengan berjalannya waktu ketiadakan suami di sisinya akan terasa juga. Peran dan fungsi suami — walaupun pernah melakukan KDRT — sangat dibutuhkan olehnya. Perhatian dan rasa kasih sayang, tempat curahan hati, berkeluh kesah dan sebagainya merupakan hal yang dibutuhkan pula oleh L apalagi bila ada masalah yang mengganjal di hatinya.
Untuk itu bisa jadi sikapnya yang malas dan sering mengeluh tersebut dikarenakan butuh perhatian yang lebih dari orang lain yang dahulu dilakukan oleh sang suami.
Sikap cuek Anda dirasa kurang tepat untuk membantu menyelesaikan permasahan ini. Namun justru Anda harus menjadi teman setia untuk mendengarkan segala nasehat dan keluh kesahnya. Carilah moment di mana ia dapat mencurahkan kejanggalan hidupnya dan bersama membangun kembali optimisme hidup.
Pendekatan agama juga perlu Anda lakukan. Ajaklah sholat berjama’ah di masjid misalnya, sering-sering mengikuti majlis-majlis pengajian/ceramah-ceramah yang ada di masjid agar bertambah pemenuhan kebutuhan ruhiyahnya sehingga akan tahu makna dari hidup ini. Dan Ajaklah bergaul dan berorganisasi untuk mengilangkan kesunyian hatinya dan merasakan adanya manfaat ia hidup.
Di samping itu, membaca buku-buku keIslaman dan umum dapat pula membantunya memahami dan memecahkan problem yang dialaminya.
Jangan lupa pula untuk memohon pada Allah untuk selalu memberi bimbingan dan petunjuk agar hidayahNya dapat membuat hati dan pikiran kakak Anda terbuka dan dapat kembali meningkat motivasi hidupnya
Semoga bermanfaat