Assalamu’alaikum wr. Wb.
Ust. SHL yang semoga selalu dirahmati-Nya
Ust. Saya seorang akhawat (23 th), Alhamdulillah sekarang sedang bekerja di salah satu BUMN. Terkadang saya bingung dalam merancang sebuahLife mapping hidup saya 1tahun atau bahkan beberapa tahun ke depan. Life mapping yang saya buat selalu berubah-ubah dan tidak konsisten.
Apa yang terjadi dalam hidup saya selama ini saya anggap mengalir saja, walaupun tentu dengan perencanaan yang seadanya. Saya pernah merencanakan, sebelum usia 22 th harus lulus kliah, sebelum 24 th harus sudah kerja, sebelum 25 th harus menikah dst. Setelah saya pikir ulang, apakah saya mendahului takdirnya?
Kadang, rasa pesimis saya muncul, hidup memang harus direncanakan, tapi bukankah Dia juga yang akan menentukan arah hidup kita kelak akan ke mana?Jadi, sempat saya berpikir, jalani hidup apa adanya. Tapi, kadang semangat yang tinggi muncul, tentang harapan dan cita-cita yang melangit. Mengejar study pada jenjang yang lebih tinggi, sukses dakwah profetik dst..
Tapi, kemudian saya ingat, saya adalah seorang wanita yang kelak akan menikah, meempunyai anak dan tentu saja keluarga menjadi prioritas utama. Mohon saran dari ust. Sebelumnya, jazakallahu ahsanul jazza’
Ananda Rasyadah yang saya hormati,
Setiap manusia pastilah mempunyai banyak peran yang harus dimainkan dalan hidup ini. Banyak tugas dan tanggung jawab yang harus ditunaikan hasilnya yang terkadang menimbulkan bentrokan keinginan akan mana saja yang harus diprioritaskan dan kapan hal tersebut dilaksanakan serta tenggat waktu dalam penyelesaiannya. Oleh karenanya dengan melakukan perencanaan hidup, kita akan lebih mudah dalam mengatur dan mengelola peran serta target yang akan dicapai karena lebih konkret dalam perjalanannya.
Membuat peta hidup dengan membuat visi hidup. Dimensinya keluarga, pekerjaan, keuangan, dan da’wah/kemasyarakatan. Sifatnya global dan fleksibel. Kotak waktu bisa fleksibel
Karakteristik perencanaan hidup yang baik adalah bila di dalamnya mengandung Keseimbangan hidup, Orientasi Misi/Visi Peran, Prioritas hubungan, Pengembangan diri dan Toleransi Spontanitas/Peluang.
Keseimbangan hidup artinya bahwa keseimbangan dalam memenuhi hak dari diri Anda sendiri.dan dengan memenuhi hak orang lain di sekitar kita. Orientasi visi dan misi peran berarti memfokuskan diri pada misi/visi peran yang harus dicapai. Prioritas hubungan artinya untuk selalu menjaga hubungan yang ada. Selalu meningkatkan kualitas diri. Toleransi spontanitas bila memang ada sesuatu peluang yang lebih baik dalam perjalanannya untuk mencapai apa yang diinginkan.
Dan untuk lebih mudahnya pula Anda dapat membaginya menjadi berjangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek Jangka panjang dengan melakukan visi dan misi hidup Jangka pendek dengan menentukan peran hidup serta target masing-masing peran dan indikator keberhasilannya Adapun jangka pendek dengan menentukan rencana bulanan/mingguan dan rencana harian
Oleh karenanya tidak ada salahnya bila Anda membuatnya secara tertulis dan terpajang dalam dinding kamar Anda sehingga mudah untuk dievaluasi dalam pelaksanaaanya. Dan tentulah faktor terbesar dalam pencapaian perencanaan ini adalah ketekunan. Insya Allah dengan ketekunan mengelola diri akan mempermudah kita dalam meraih apa yang kita inginkan dalam hidup ini termasuk dengan problematika peran yang Anda ungkapan di atas..
Semoga bermanfaat.