Kesuksesan

Saya ingin bertanya bagaimana caranya supaya saya bisa sukses di dunia dan diakhirat? Dan bagaimana supaya semangat saya untuk mencapai cita-cita saya itu agar tetap ada?

Sebelum berbicara tentang bagaimana caranya kita sukses di dunia dan di akhirat, kita harus memahami pula tentang paradigma akan sukses itu sendiri. Apa definisi sukses menurut Anda? Apakah orang yang kaya, orang yang mempunyai ketenaran atau orang mempunyai jabatan atau memiliki ketiga-tiganya?

Namun, pertanyaan yang perlu direnungkan adalah apakah sukses karena harta, populeritas dan jabatan merupakan kesuksesan yang sejati? Bagaimana jika orang yang kaya, tenar atau berkedudukan itu justru sering gelisah, sedih atau tidak merasa bahagia? Bukankah kondisi itu banyak terjadi di sekeliling kita?

Jadi apa indikator yang lebih tepat untuk mengukur kesuksesan seseorang? Sebab ternyata harta, populeritas dan jabatan tidak dapat dijadikan indikator bagi kesuksesan seseorang. Adakah ukuran yang lebih tepat daripada ukuran harta, ketenaran dan kedudukan dalam mengukur kesuksesan? Jika ada, apa itu? Dan bagaimana kita mencapainya? Inilah pertanyan-pertanyan yang semestinya Anda jawab sebelum melangkah lebih jauh untuk meraih sukses. Hidup hanyalah sekali. Oleh karena itu, janganlah Anda sia-siakan hidup ini hanya untuk mengejar kesuksesan semu. Yaitu, kesuksesan yang tidak jelas ukurannya karena sekedar mengikuti apa kata orang tentang arti sukses. Ini ibarat bersusah payah naik tangga, padahal tangganya berada di dinding yang salah. Hanya penyesalan yang akan didapatkan, karena segala jerih payah kita ternyata sia-sia belaka. Kesuksesan yang perlu Anda raih adalah kesuksesan yang bersandar pada pengertian yang benar tentang sukses itu sendiri, sehingga hidup tidak menjadi sia-sia.
Jika kekayaan, ketenaran dan kedudukan bukan sukses sesungguhnya, lalu apa yang disebut sukses sesungguhnya itu?

Untuk mencapai kesuksesan kita hendaknya melakukan keseimbangan dalam hidup. Hidup seimbang berarti hidup dengan menjaga dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan internal dan eksternal. Keseimbangan internal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak dari diri Anda sendiri.

Keseimbangan eksternal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak orang-orang di sekitar Anda.

Di samping itu dalam hidup kita juga hendaknya selalu memberikan manfaat bagi orang lain.

Jika perbuatan Anda selalu memberikan manfaat bagi orang lain berarti hidup Anda telah sukses. Semakin banyak manfaat yang Anda berikan kepada orang lain berarti semakin sukses Anda.

Sebaliknya, ketika Anda berbuat hanya untuk kepentingan diri sendiri berarti Anda telah gagal dalam hidup. Semakin banyak perbuatan yang Anda lakukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, bahkan orang lain merasa dirugikan atau merasakan keburukan dari perbuatan Anda, maka semakin gagal hidup Anda.

Sukses juga berarti perjalanan menuju cita-cita mulia. Tidak peduli apakah Anda berhasil meraih cita-cita itu atau tidak. Selama Anda konsisten berada di jalan menuju cita-cita mulia berarti Anda telah sukses dalam pengertian sebenarnya.

Apakah Anda tahu kisah hidup Nabi Nuh, Nabi Ayub, Nabi Zakaria atau Nabi Isa? Mereka adalah sebagian dari nabi yang lebih banyak hidup menderita di dunia. Mereka dicerca, dikucilkan, ditimpa berbagai musibah dan kesulitan. Bahkan Nabi Zakaria tewas dibunuh oleh orang-orang yang membencinya. Apakah Anda berani mengatakan mereka sebagai orang yang gagal dalam hidup? Tentu tidak. Sebab jika mereka orang yang gagal, tidak mungkin Tuhan memuji dan mengangkat mereka sebagai Nabi. Predikat Nabi yang disandangkan kepada mereka sudah menunjukkan kesuksesan mereka dalam hidup.

Itulah Kesuksesan sejati