saya seoran wanita 23 tahun masih kuliah semeter akhir, 2 bulan lalu saya menjalani proses taaruf dengan seorang ihwan yang baru mengaji, dari segi akhlak dia sangat baik terutama dengan keluarga, tak ada alasan saya untuk menolak proses ini, karena sikapnya dan agamanya walaupun baru mengaji tapi lebh memahaminya dari saya. saya menjalani proses ini dengan meminta petunjuk Allah. saya selalu shalat isthikharah ataupun do’anya jika tidak sempat hingga saat ini. tapi petunjuk Allah tidak datang melalui mimpi, tetapi melalui kemudahan-kemudahan proses ini. keraguan justru berasal dari diri saya apakah saya pantas mendapat seorang yang sifatnya sabar sedangkan saya seorang yang emosian dan banyak sifat buruk lainnya. saya khawatir ihwan ini menyesal dengan pilihannya karena melihat saya hanya dari segi penampilan saya. tapi selama menjalani proses ini keyakinan muncul sedikit demi sedikit kalau dia jodoh saya.
apakah saya boleh meyakini hal ini saya khawatir ini hanya berdasarkan nafsu untuk menikah?
lalu apakan saya pantas mendapatkan seorang laki2 yang baik lagi sopan, sedangkan saya seorang wanita yang keras kepala lagi punya sikap buruk.
ketika keyakinan itu datang saya meminta ihwan ini untuk segera menikah dengan saya, tapi dia meminta supaya ditunda hingga saya bisa menyelesaikan skripsi dahulu karena permintaan orang tuanya. bagaimana proses komunikasi saya dengan dia? apakah boleh saya chating untuk membahas masalah akad nanti? pertanyaan/obrolan apa yang dibolehkan, karena saya tidak mau terjebak perangkap syetan.. terima kasih
Saudariku yang dicintai Allah SWT, sungguh beruntung Anda mendapatkan seorang calon pendamping yang baik dan sopan. Anda telah mendapatkan sebagian dari nikmat Allah dengan memberikan Anda jodoh yang sholih.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah bersyukur atas nikmat ini dengan cara memperkuat iman dan memperbanyak amal sholih. Yang kedua adalah menepis keraguan Anda untuk menikah dengannya. Tidak pada tempatnya jika Anda ragu dengan nikmat Allah tersebut karena jika ragu Anda bisa termasuk golongan orang yang kufur nikmat. Nikmat Allah tidak boleh ditolak. Sebab nanti nikmat tersebut bisa berubah menjadi azab. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim ayat 7).
Untuk menepis keraguan Anda, perbaikilah diri Anda segera. Hilangkan sikap keras kepala dan sikap buruk Anda segera. Masih ada waktu untuki berubah sampai saat indah pernikahan tiba. Jika pun sulit untuk berubah, mungkin saja kekuarangan Anda tersebut merupakan kelebihan yang menutupi kekurangannya ketika Anda sudah menikah kelak. Misalnya, orang yang keras kepala cocok untuk menjadi pendamping orang yang peragu.
Lalu tentang cara komunikasi Anda dengannya karena pernikahan masih lama (menunggu Anda selesai skripsi) adalah tidak usah berhubungan sama sekali kecuali jika ada persoalan yang sangat penting. Jangan tergoda untuk menghubungi dia hanya untuk membahas persoalan sepele, apalagi untuk sekedar menanyakan kabar saja atau isyarat romantisme lainnya. Tidak perlu juga chating untuk membahas persoalan akad nikah jika waktunya masih lama. Hal ini untuk menjaga kebersihan hati Anda dan dia (agar tidak zina hati).
Demikian jawaban singkat saya. Semoga berkenan dan semoga urusan pernikahan Anda dilancarkan oleh Allah SWT.
Salam Berkah !
(Satria Hadi Lubis)