Istiqomah Dalam Kehidupan

Ass. Wr. Wb

Saya adalah seorang Dosen Di Perguruan Tinggi Negeri, dulu saya pernah melakukan pebuatan korupsi dan kecurangan (sekitar 5 jutaan) di kantor, tapi Alhamdulillah Allah memberikan hidayah kepada kami sehingga saya tidak mau lagi berbuat hal seperti itu, dan hasil korupsi telah saya kembalikan ke kantor.

Sekarang ini saya dan isteri berusaha sekuat tenaga untuk mengkonsumsi sesuatu yang halal baik wujud maupun caranya mendapatkanya. Tapi kadang sistem di kantor masih ada yang membuat saya tidak berdaya untuk berbuat jujur.

Contoh Laporan pertanggungjawaban keuangan untuk honor, yang seharus untuk honor Kegiatan A tetapi dilaporkan untuk honor kegiatan B di mana saya menerima honor tersebut karena saya melakukan kegiatan A. Tapi tidak melakukan kegiatan B.

Saya kadang bingung di satu sisi saya ingin istiqomah dalam kejujuran tapi disatu sisi sistem dikantor sulit untuk di terobos. Mohon saranya.

Wassalam

Alhamdulillah Bapak JK yang saya hormati telah menjadi bagian dari sekian banyak orang yang ingin benar-benar ”berjihad” di tengah sistem yang diselubungi oleh korupsi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa korupsi menggurita di berbagai sektor kehidupan kita. Dan memang tidak mudah untuk bisa menghindar dari dari jeratannya, namun bisa kita pun harus berusaha memerangi hal ini minimal bagi diri kita sendiri.

Ketika kita berada dalam sebuah sistem dan kita dapat mengendalikan sistem tersebut, maka sudah suatu kewajiban bahwa kita harus bisa menghilangkan budaya korupsi yang ada di sistem tersebut dengan membersihkan setiap aspek yang dapat menimbulkan rangsangan untuk korupsi dan menindak tegas setiap pelaku-pelakunya.

Namun bila ternyata kita telah terjebak di dalam sistem yang korup yang mau tidak mau kita kecipratan menerima dana tersebut tanpa kita inginkan, maka kita harus mengembalikan dana tersebut pada sumbernya. Katakanlah bahwa Anda tidak dapat menerimanya.

Bagaimana bila dananya sulit dikembalikan dan malah menimbulkan efek mudharat yang lebih besar dan sangat merugikan kelangsungan hidup saya? Maka jika Anda menerima dana tersebut janganlah dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif sehari-hari Anda. Jangan Anda buat untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda.

Tapi salurkan uang korupsi itu untuk kepentingan fasilitas umum. Fasilitas dalam bentuk fisik yang diperlukan oleh orang banyak. Misalnya pembangunan jalan, WC Umum dan sebagainya.

Salut buat Anda yang berusaha melepaskan diri dari cengkeram korupsi yang sangat kuat berada di sekitar kita. Dan semoga tekad Anda ini dapat menjadi pembakar semangat bagi orang lain untuk bahu-membahu memadamkan korupsi yang sudah merajalela di sekitar kita.