Ass. Akhi fillah, ana punya pertanyaan. Apa penyebab hidup selalu gelisah, dan adakah kesempatan bertobat bagi seorang hamba yang zalim seperti ana…?
Wa’alaikum salam wr wb.
Bapak Ja’far yang sedang gelisah, banyak orang mengartikan hidup dengan banyak ragamnya. Tapi bila intisarikan hidup diartikan sebagai sebuah proses perjalanan. Perjalanan menuju sebuah tempat akhir, yakni di akhirat kelak.
Oleh karena itu, persepsi tentang hidup adalah sebuah perjalanan sering tertutupi oleh derita dan berbagai cobaan hidup yang menimpa kita. Salah satunya karena kita tidak melakukan perencanaan-perencanaan dalam hidup ini.
Kegelisahan hidup biasanya terjadi karena kita terlalu memfokuskan diri pada mempertahankan hidup. Atau dengan kata lain lebih kepada proses bukan pada tujuan. Oleh karenanya selalu fokuskan diri pada tujuan. Perbanyaklah bekal untuk di akhirat yakni memperbanyak amal sholeh dan selalu memberikan manfaat bagi orang lain di manapun kita berada.
Allah Berkehendak seperti apa yang disangkakan oleh hambaNya. Bila kita yakin bahwa Allah pasti akan mengampuni hambaNya, pastilah Allah akan memudahkan jalannya menuju pintu ampunan. Dan sebaliknya bila kita sudah berburuk sangka terlebih dahulu maka kita dengan sendirinya telah menyempitkan jalan untuk bertaubat dan perlahan-lahan menutup pintunya,
Bapak Ja’far, rahmat dan karunia Allah sangat luas, Dia lebih pemaaf dari makhluknya lagi Maha Bijaksana. Paradigma ini harus selalu kita torehkan dalam hati dan pikiran. Lalu kita ‘hukum’ diri kita dengan mengejar pahala-pahala yang tertinggal dengan meningkatkan amal ibadah kita dengan berlipat-lipat. Kita yakinkan Allah dengan perbanyak ibadah, di samping yang wajib juga melaksanakan amalan-amalan sholeh. Bertafakkur dan istghfar untuk menyesali dan tidak mengulangi perbuatan tercela lagi dengan sungguh-sungguh. Insya Allah bila tekad bulat dan kesungguhan telah kita jalankan, pastilah Allah akan menerima taubat kita. Pasti…
Semoga bermanfaat.