Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Pengasuh rubrik kolsultasi yang terhormat ana seorang laki-laki umur 27 tahun karyawan sebuah sekolah swasta. ingin segera menikah tapi tidak juga ketemu dengan seorang akhwat yang cocok, padahal ana sudah berusaha gimana ya solusinya. atas jawabannya ana ucapkan banyak terimakasih
wasalamu ‘alaikum wr.wb.
Ananda Hari Sunarto yang dikasihi Allah SWT, sebenarnya banyak cara untuk mendapatkan jodoh, namun cara apapun dapat diklasifikasikan dalam dua cara, yakni cara yang sesuai dengan aturan Allah SWT (Islami) dan cara yang bertentangan dengan aturan Allah SWT. Hindari cara-cara yang bertentangan dengan aturan Allah dalam mencari jodoh karena walaupun kita akhirnya mendapatkan jodoh namun di kemudian hari mungkin akan muncul problem rumah tangga (karena rumah tangga kita kurang berkah).
Cara-cara yang sesuai dengan aturan Allah dalam mencari jodoh ada dua, yaitu :
1. Melalui perantara.
Upayakan memperluas pergaulan, tanya sana tanya sini, siapa gerangan yang bisa membantu ananda untuk mencarikan jodoh. Cari perantara yang reputasinya baik, seperti ustadz, guru, murobbi, dan orang-orang sholih lainnya. Jangan malu untuk mempromosikan diri bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda lelaki yang memang harus lebih agresif dalam mencari jodoh daripada perempuan). Namun saya tidak menganjurkan ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti forum-forum gaul di internet, karena selain tidak selektif, juga belum tentu jujur apa yang ditampilkan oleh biro/media tersebut.
2. Mencari sendiri tanpa melalui pacaran.
Cara yang kedua ini mungkin sulit bagi sementara orang. Bagaimana bisa mencari jodoh sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran merupakan sarana untuk mengenal calon pasangan kita? Lalu dapatkah dijamin kita akan cocok dengan pasangan kita jika tidak melalui pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa menikah tanpa pacaran dan bisa cocok sampai hayat di kandung badan. Nenek moyang kita telah mempraktekkan hal tersebut sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang ini malah kita menyaksikan sendiri bahwa angka perceraian semakin tinggi, justru ketika budaya pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin kecocokan dalam berumah tangga. Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat. Sebaliknya, walau pacaran bertahun-tahun tapi ternyata mental dan hati kita tidak siap menerima kekurangan pasangan, maka pernikahan akan mudah bubar dalam waktu yang singkat.
Cara mencari sendiri tanpa pacaran adalah dengan cara ‘menembak’ (langsung mengutarakan keinginan untuk menikahi orang yang kita taksir). Contohnya adalah ketika Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Cara ini biasanya didahului dengan mencari informasi tentang orang yang akan kita “tembak” tersebut. Cara mencari informasinya bisa melalui teman akrabnya, gurunya, dan orang-orang terdekat dengannya. Cara yang ditempuh harus smooth (halus), sehingga tidak terkesan terlalu agresif. Lalu dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir tersebut apakah ia siap untuk kita ajak menikah. Kalau sinyalnya positif, maka kita bisa menyampaikan hasrat kita kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga langsung mengutarakan kepadanya. Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan sakit hati.
Baik cara pertama maupun kedua yang ananda lakukan, jangan pernah berpustus asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami. Sediakan juga waktu khusus untuk mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau sebulan tiga kail) dengan cara silaturahim ke perantara atau untuk mencari info orang yang kita “tembak”. Iringi upaya kita mencari jodoh dengan doa dan sholat tahajud yang intens. Buktikan kepada Allah SWT bahwa ananda memang sungguh-sungguh mencari jodoh. Insya Allahjodoh itu akan datang kepada ananda. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari jalan-jalan Kami, niscaya Kami akan tunjukan jalan-jalan tersebut ” (QS. 29 : 69).
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan