Assalamu’alaikum wr. Wb
Saya sedang futur saat ini, karena saya terserang virus merah jambu. Saya jatuh hati pada seorang pria. Sebenarnya dia sudah dijodohkan dengan orang tuanya. Tapi, dia tidak suka dengan pilihan orang tuanya, namun dia tidak berani menolak keinginan orang tuanya. Mulanya, saya tidak pernah menanggapi, apalagi setelah tahu dia sudah bertunangan. Tapi, dia selalu memberikan perhatian yang lebih pada saya. Hingga saya terlena, memang kami masih dalam satu lingkungan kerja, dan hampir tiap hari kami bertemu.
Saya adalah orang yang paling anti dengan pacaran, karena saya tahu hukumnya haram. Tapi, virus merah jambu itu begitu kuat. Saya selalu merindukannya. Bahkan saya mengajak dia "berkencan", walau sebatas jalan-jalan dan makan berdua saja. Meski saya tahu dia sudah bertunangan, saya semakin menyayanginya. Dia pun begitu.
Virus ini sudah merajalela. Kuliah saya terbengkalai, saya ga konsen belajar karena selalu teringat padanya. Ibadah saya pun turun.
Tolong, apa yang harus saya lakukan? Bolehkah saya memintanya untuk memutuskan pertunangannya dengan gadis pilihan orang tuanya?
Ananda V-three, saya agak tertarik dengan ungkapan Anda yang mengaku orang yang paling anti pacaran. Apa definisi menurut Anda tentang pacaran itu sendiri? Dan apakah yang Anda lakukan selama ini – sebatas jalan dan makan berdua saja—termasuk di dalam definisi pacaran Anda?
Anda pun telah menyebutkan bahwa Anda sudah terkena Virus (merah jambu). Bukankah kata virus itu sendiri berkonotasi kurang baik. Bahkan dampaknya telah Anda rasakan.
Tiada salahnya Anda melakukan cooling down. Introspeksi dengan penuh kejujuran dan obyektif tentang hal ini.Lalu mulailah dengan merubah orientasi Anda untuk lebih mementingkan kuliah dan kerja serta mulai menjaga jarak darinya.
Anda ingat dengan pemeo dunia tidak selebar daun kelor? Berpikir luaslah Anda. Hemat saya, hanya kepada Maha Pemiliklah Anda memintanya. Hilangkan sifat egoisme Anda. Kalau toh memang ia adalah jodoh Anda, insya Allah Anda akan bersamanya.