Asslm….
Bapak Hadi yang dirahmati Allah..
Saya muslimah yang bekerja di sebuahlembaga pemerintah. Saat ini di lingkungan kerja saya sedang demam internet. Saya bahagia sekaligus prihatin dengan kondisi ini. Memang tidak bisa kita pungkiri, kemajuan teknologi ini bagaikan pisau yang bermata dua. Begitu tajam, entah ke sisi positif maupun negatifnya.
Tapi maaf, terkadang saya cukup risih dengan adanya beberapa situs yang begitu mudah kita buka yang menampilkan sosok saudara-saudara kita yang maaf ‘tidak berbusana’ dan ‘tidak beretika’. Saya prihatin.
Mohon pencerahan dari Bapak Hadi..
Jazakumulllah khairan katsir…
Ananda Uchy, memang apa yang Anda ungkapkan sudah menggejala pada hampir sebagian besar masyarkat di sekitar kita.
Banyak faktor yang menjadikan pornografi laksana sebuah virus yang terus-menerus menerjang pondasi-pondasi akhlaq umat. Mulai dari pemahaman agama yang rendah hingga faktor kesengajaan dari musuh-musuh Islam yang ingin melihat izzah ini hilang.
Kiranya memperbaiki akhlak umat adalah cara yang efektif dalam melawan efek samping dari teknologi. Alatnya adalah tarbiyah/mengaji, mengajak orang untuk memperbaiki diri dengan pemahaman yang utuh secara konsisten sehingga imunitas akan mengalir di tubuh umat.
Di samping itu, menulis artiel di koran, milis untuk melawan pornografi, dukungan terhadap UU anti pronografi dan sebagainya harus dilakukan oleh semua pihak yang peduli untuk mempertahankan akhlaq umat dari keruntuhan moral yang memang sudah sangat mengakar. Tidak ada kata menyerah untuk melawannya.
Mari lawan pornografi dan sejenisnya sekarang juga dengan apa yang bisa kita lawan hatta itu hanya mematikan komputer di kantor kita agar tidak dipakai oleh teman kita yang akan melakukan perbuatan yang tak sepantasnya itu.