Saya gadis usia 24 tahun, saya pernah mempunyai hubungan dekat dengan seorang laki-laki.itu hanya bertahan sekitar 1 tahun. Hubungan kami putus dikarenakan keluarga dari pihak laki-laki tidak menyetujui hubungan kami karena status sosial, dan memang saya barasal dari keluarga yang sangat sederhana. Sekarang ada seseorang yang sdg deket dg saya tapi saya minder dan takut terulang kejadian yang sama seperti yang ku alami dlu. Yang ingin saya tanyakan:
1. panteskah saya menunda-menunda terus untuk menikah karena hal perbedaan status?
2. Apa yang harus saya lakukan untuk memastikan klu cowok yang sekarang dkt dengan saya serius apa tidak.
3. Cara menhilang kan trauma masa lalu apa yang harus saya lakukan?
Terima kasih
Ananda Hr. yang saya hormati, pada dasarnya setiap manusia diciptakan sama. Status sendiri pada dasarnya hanyalah hasil dari cara pandang seseorang melihat perbedaan antar manusia secara lahiriah semata. Padahal yang namanya bentuk lahiriah belumlah jaminan untuk mengantarkannya pada kehidupan yan menyenangkan. Bukankah banyak kisah orang-orang kaya dan tenar yang diakhir hayatnya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Atau dalam kehidupan sehari-harinya seperti orang buta yang kehilangan tongkat. Mencari ‘kehidupan sejati’ dengan dugem, miras dan narkoba. Atau juga keluarganya yang berantakan.
Itulah mengapa Islam mengajarkan kita untuk menyeimbangkan hidup dengan nilai-nilai ruhani, kita diminta untuk shalat malam, berzikir, tilawah, berpuasa dan amalan-malan pribadi lainnya yang orang lain tidak melihatnya.
Dengan kata lain itulah mengapa Islam lebih mengutamakan "Ad Din" terlebih dahulu yang menjadi syarat ketika kita mencari pasangan hidup. Dan ketika Anda menunda dengan alasan ini itulah hal yang sudah sewajarnya. Apapun statusnya bila kita tahu bahwa Ia sholeh dan dapat membimbing kita menuju kebaikan, tidak ada kata menunda baginya. Dan sebaliknya. bila Ia dari keluarga terpandang namun tidak sholeh dan tidak dapat bertanggung jawab untuk mengurusi keluarganya maka Anda berhak menunda. Namun menunda untuk mendapatkan laki-laki yang sholeh.
Tidak ada salahnya bertanya secara langsung kepadanya untuk mengetahui kesungguhannya terhadap Anda. Termasuk menanyakan sikap keluarganya terhadap hubungan Anda. Dan apakah Ia telah siap untuk menikah dengan Anda?
Trauma kana kesedihan dan kegagalan adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah larut dalam kesedihan akan kegagalan sehingga kita membatasi diri setiap gerak dan langkah untuk melangkah dan keluar dari kegagalan ini. Berpikir positiflah dan lihatlah segi positifnya ketika Anda tidak jadi dengannya. Pastilah banyak hikmah yang terkandung didalamnya.
Semoga bermanfaat