Ketika mengetahui bahwa telah melakukan kesalahan/ khilaf dan telah mengakui dosanya itu atau telah bertobat untuk tidak mengulanginya lagi, tetapi karena lingkungannya tidak mendukung kemudian melakukannya lagi, bagaimana itu penyelesaiannya? Apakah dosanya masih diampuni, karena dulu sudah bertobat? Bagaimana agar dapat tobat yang sesungguhnya
Assalamu’alaikum wr wb.
Kata taubat memang biasanya mudah terluncur dari lidah kita disaat kita telah berada di area kesalahan. Umumnya, kata taubat layaknya sekedar kata maaf an sich, yang tidak mempunyai konsekuensi -konsekuensi di belakangnya dan sebagai wujud apologi dari tindak tanduk kita.
Taubat itu sendiri bermakna yang cukup luas dan dalam, dan mungkin Anda dapat menggali dari berbagai referensi tentang makna dan hakekat taubat ini. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa, ketika Anda menyatakan diri bertaubat dari kesalahan/kekhilafan Anda maka Anda pun harus melepaskan diri dari segala hal yang menyebabkan Anda melakukan perbuatan tercela tersebut. Lingkungan, teman dan sebagainya.
Bagaimana menurut Anda seseorang tidak ingin basah, namun ia masih bermain air di sungai?
Wassalamu’alaikum wr wb.